Pengembangan Kurikulum PAI Berbasis Integratif Inklusif

Abstract

PAI material taught in schools would still be independent of each other, both from the scientific clumps in it and to other sciences. In addition, PAI material is still considered to be at the theological level which is good and right, so that at the anthropological level, respect for others is lacking and raises various problems. The purpose of this study is to describe the development of an inclusive integration-based curriculum when viewed from a psychological perspective. The method used in this research is a qualitative method with the type of research is an analytical study. The results in this study are inclusive integration Islamic religious education is an explanation of Islam that recognizes differences so that the existence of other religions becomes a broad source of knowledge accompanied by the unification of religious and other knowledge so that it contains more meaning. also soul. Physical ability is represented by intelligence that does not privilege one subject and mental ability is represented by the personality of the child which is based on the character of the Prophet. In the application, the teacher does not only explain one understanding, but also various understandings with various perspectives in which students will develop their answers independently. ABSTRAK Materi PAI yang diajarkan di sekolah kiranya masih saling berdiri sendiri baik dari rumpun keilmuan yang ada di dalamnya maupun kepada keilmuan lainnya. Selain itu materi PAI masih dirasa selalu dalam tataran teologis mana yang baik dan benar sehingga tataran antropologis untuk menghormati sesama kurang dan memunculkan berbagai problematika. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pengembangan kurikulum berbasis integratif inklusif jika dilihat dari sisi psikologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan jenis penelitiannya adalah studi analisis. Hasil dalam penelitian ini yaitu Pendidikan Agama Islam integratif inklusif adalah penjelasan mengenai Islam yang mengakui adanya keberbedaan sehingga adanya agama lain menjadi sumber keilmuan yang luas disertai dengan penyatuan ilmu agama dan lainnya sehingga lebih banyak mengandung makna.pengembangan kurikulum berbasis integratif inklusif mengharuskan adanya perkembangan fisik dan juga jiwa. Kemampuan fisik diwakili dengan kecerdasan yang tidak mengistiwekan satu mata pelajaran dan kemampuan jiwa diwakili dengan kepribadaian anak yang disandarkan kepada akhlak Nabi saw. dalam aplikasinya guru tidak hanya menjelaskan satu paham saja namun berbagai paham dengan berbagai perspektif di dalamnya siswalah yang akan mengembangkan jawabannya secara mandiri.