Pengambilan Keputusan Pemimpin Pendidikan Berlandaskan Agama, Filosofi, Psikologi, Dan Sosiologi

Abstract

This study aims to determine how educational leaders make decisions based on religion, philosophy, psychology and sociology. The wheels of educational organization will not run smoothly if the decision making does not pay attention to these foundations, especially on complex problems. This study uses a literature method with a descriptive qualitative approach. Islam has provided guidance for an educational leader in making the right decisions, namely through deliberation and obeying government regulations (Laws, Government Regulations, Ministerial Regulations, Regional Regulations etc.). Philosophically, leaders must be able to think critically about the problems at hand, determine problems and root causes accurately, analyze and conclude so that they can be accepted logically by all interested parties in education. Psychologically, the decisions taken must be believed to be true so that they can be accepted and carried out happily by members and stakeholders. Sociologically, the decisions made can establish better ties of cooperation between internal organizations and external organizations, both as users of educational services or as supporters of the educational organization itself. Intakes that use a variety of bases will be more acceptable to all parties. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pengambilan keputusan pemimpin pendidikan berlandaskan agama, filosofi, psikologi dan sosiologi. Roda organisasi pendidikan tidak akan berjalan mulus jika dalam pengambilan keputusan kurang memperhatikan landasan-landasan tersebut terutama pada masalah yang komplek. Penelitian ini menggunakan metode literatur dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Islam telah memberikan petunjuk bagi seorang pemimpin pendidikan dalam pengambilan keputusan yang tepat yaitu melalui musyawarah dan mentaati aturan pemerintah (Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, Peraturan daerah dsb). Secara filosofis, pemimpin harus mampu bernalar kritis terhadap masalah yang dihadapi, menentukan masalah dan akar masalah secara akurat, menganalisa dan menyimpulkan agar dapat diterima secara nalar oleh semua pihak yang berkepentingan dalam pendidikan. Secara psikologi, keputusan yang diambil harus diyakini kebenarannya agar dapat diterima dan dijalankan dengan senang hati oleh para anggota dan stakeholder. Secara sosiologis, keputusan yang dibuat dapat menjalin ikatan kerjasama yang lebih baik diantara intern organisasi, dengan ektern organisasi baik sebagai pengguna jasa pendidikan ataupun pendukung organisasi pendidikan itu sendiri. Pengambilan yang menggunakan beragam landasan akan lebih dapat diterima oleh semua pihak.