Pengaruh Permainan Kooperatif dan Self-Regulation Terhadap Kecerdasan Interpersonal Anak Kelompok B di TK Mutiara Bunda Plumbon Kabupaten Cirebon

Abstract

With IT increasingly rapid, playing for early childhood is increasingly diverse. There are games that use "gadgets" and traditional games that use existing tools in the child's environment. And the content of development generated in traditional games is better than modern games. The characteristic of traditional games is that the majority is done with more than one number of children. The traditional games are carried out cooperatively by playing together with a relatively large number of children. When early interpersonal abilities are raised in children, this character will be carried to the next age level. And one example of cooperative traditional games is the bentengan game, where the process of this bentengan game requires good teamwork to win. Where this bentengan game can develop self-regulation that is in early childhood. Self-regulation is the main driving force in controlling, organizing, planning, directing and monitoring behavior to achieve certain goals by using certain strategies and involving elements of cognitive, emotional, and behavioral areas. This research method used a quasi-experimental where after using cooperative games and self-regulation, children's interpersonal abilities experienced a significant increase. This analysis provides an explanation that cooperative play and self-regulation can indeed improve children's interpersonal intelligence. Abstrak Dengan IT yang semakin pesat, bermain bagi anak usia dini makin beragam. Ada permainan yang menggunakan “gadget” dan permainan tradisional yang menggunakan alat yang ada dilingkungan sekitar anak. Dan conten of development yang dihasilkan dalam permainan tradisional lebih bagus dibandingkan dengan permainan modern. Ciri khas dari permainan tradisional yang mayoritas dilakukan dengan jumlah anak yang lebih dari satu. Permainan tradisional itu dilakukan secara kooperatif dengan kegiatan bermain bersama dan dilakukan dengan jumlah anak yang relatif banyak. Ketika sejak dini kemampuan interpersonal dimunculkan dalam diri anak, maka karakter ini akan dibawa sampai pada jenjang usia selanjutnya. Dan salah satu contoh permainan tradisional kooperatif adalah permainan bentengan, dimana prosesnya permainan bentengan ini membutuhkan kerja sama tim yang baik untuk mendapatkan kemenangan. Dimana permainan bentengan ini bisa mengembangkan regulasi diri yang ada didalam diri anak usia dini. Regulasi diri adalah penggerak utama dalam mengontrol, mengatur, merencanakan, mengarahkan dan memonitor prilaku untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan strategi tertentu dan melibatkan unsur daerah kognitif, emosional, dan prilaku. Metode penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dimana setelah menggunakan permainan kooperatif dan self-regulation, kemampuan interpersonal anak mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Analisis ini memberi penjelasan bahwa permainan kooperatif dan self-regulation memang dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal anak. (Times New Roman 12, reguler, spasi 1, spacing before 6 pt, after 6 pt)