PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF KULTURAL

Abstract

Pada dasarnya proses pendidikan merupakan bagian dari kegiatan untuk membentuk konstruksi kultural masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai egalitarianisme, keadilan, demokratis, dan seterusnya. Pendidikan sebagai institusi sosial memberikan peran terhadap trasformasi dan internalisasi nilai-nilai kultural masyarakat. Sehingga proses konstruksi kultural masyarakat tersebut menjadi bagian dari semangat untuk membentuk masyarakat pancasilais. Maka, pendidikan tidak layaknya “menara gading” yang menjauhkan diri dari realitasnya. Karena pendidikan sendiri tidak akan terlepas dari suatu fakta sosial. Karena itu, menurut ahli sosiologi pendidikan, terdapat relasi resiprokal (timbal balik) antara pendidikan dengan kondisi sosial masyarakat yaitu dapat menumbuhkan nalar kritisisme sosial. Pendidikan islam harus mampu beradaptasi sekaligus bersinergi dengan social wisdom yang dalam realitasnya memungkinkan sangat beragam. Beragam kultur yang muncul di masyarakat diposisikan sebagai sumber sekaligus orientasi islam, agar pendidikan islam terus eksis dan diterima oleh masyarakat.