Memaknai Aktifitas Belajar Sebagai Ibadah Dengan Kontekstualisasi Pemahaman Hadist “ Innamal A’malu Bin Niyat”
Abstract
By trying to study it "letterleijk" on the original meanings and coupled with the meaning contextually seeing the background of the incident at the time the hadith was pronounced, the writer examines the hadith about this "motivation". In the language of religion is intention, in the language of psychology it is motivation which means more or less the same thing, namely things that become deliberate in acting. In simpler language it is "relentless heart" when someone is about to do something. This hadith clearly states that everything, whether in the form of activity or action, is dependent on the motivation. Do we go to college to avoid being told to do hermitage in the village? Or go to college while looking for a mate? Or to look cool with a college degree? God knows a 'lam Bis Shawab. Abstrak Dengan mencoba mengkajinya secara “letterleijk” atas makna-makna asli dan dibarengi dengan pemaknaan secara kontekstual melihat pada latar belakang kejadian pada saat hadist itu diucapkan, penulis mengkaji hadist tentang “motivasi” ini. Dalam bahasa agama adalah niat, dalam bahasa psikologi adalah motivasi yang kurang lebih artinya sama yakni hal-hal yang menjadi unsur kesengajaan dalam bertindak. Dalam bahasa yang lebih sederhana adalah “kerenteg hati” ketika seseorang akan melakukan sesuatu. Hadist ini secara tegas menyebutkan bahwa segala sesuatu apapun, baik yang berupa aktifitas maupun amalan perbuatan, adalah tergantung pada motivasinya. Apakah kita kuliah untuk menghindari daripada disuruh tandur di kampung? Ataukah kuliah sambil mencari jodoh? Atau agar terlihat keren dengan bergelar sarjana? Wallahu a’ lam Bis Shawab.