Dampak Psikologis Berbusana Muslimah Terhadap Kesadaran Dan Perilaku Sosial Keagamaan
Abstract
This research was backgrounded by a thought that ideally, IAIN Syekh Nurjati Cirebon coed which applying muslimat’s dresses comprehend that jilbab which is imposed in everyday appearance contain psychological consequence to grow religious awareness and religious social behavior. This research aim to: (1) To find out the understanding and perception of IAIN Syekh Nurjati Cirebon coed about jilbab, as the manifestation of muslimat’s dresses; (2) to describe the feeling of IAIN Syekh Nurjati Cirebon coed when they used the muslimat’s dresses; (3) To proof whether is or there isn’t, any psychological impact of usage muslimat’s dresses and “jilbab gaul” among IAIN Syekh Nurjati Cirebon’s coed to its social behavior and religious awareness among them. From the result of research can be concluded that most ( 66,66 %) IAIN Syekh Nurjati Cirebon coed still comprehend jilbab as understanding of common public, namely jilbab interpreted only as veil, that is cloth covering on head or khimar (in Arabic language), in average ( 96,6 %) coed imposing muslimat’s dresses - as according to its understanding – suggest that to feel to be comfortable and more self confidence when imposing jilbab, though feel to be comfortable and the self confidence arise from different reason. Psychological implication of muslimat’s dresses usage to some small part ( 33,33%) of IAIN Syekh Nurjati Cirebon’s coed specially who imposing wide jilbab, better able to have a command over and back from deeds (akhlâq) which prohibited by religion and other wickedness. As for to most (66,66%) other coeds, specially coeds which wear “jilbab gaul”, their behavior in social intercourse tend to follow behavior of "anak gaul" generally, like having an affair, " hang out" in shopping centre, visiting its favorite music grup concert or its fan’s gathering, and others. Psychologically, the affect of imposed muslimat’s dresses of IAIN Syekh Nurjati Cirebo coeds not yet been felt in an optimal condition to growing of religious awareness and religious social behavior. Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi pemikiran bahwa idealnya mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang berbusana muslimah, memahami bahwa jilbab yang dikenakan dalam penampilan sehari-hari mengandung konsekwensi psikologis untuk menumbuhkan kesadaran beragama dan dan perilaku sosial keagamaan yang positif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menggali pemahaman dan persepsi mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon terhadap Jilbab, sebagai manifestasi busana muslimah; (2) Menggambarkan perasaan mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon dalam memakai busana muslimah; (3) Membuktikan ada atau tidaknya dampak psikologis penggunaan busana muslimah terhadap perilaku sosial kegamaan dan kesadaran beragama mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (66,66 %) mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon masih memahami jilbab sebagaimana pemahaman jilbab yang umum di masyarakat yakni jilbab dalam pengertian hanya sebagai kerudung, yaitu kain penutup kepala atau khimar (dalam bahasa Arab), Rata-rata (96,6 %) mahasiswi yang mengenakan busana muslimah – sesuai dengan pemahamannya – menyatakan merasa nyaman dan lebih percaya diri ketika mengenakan jilbab, meskipun rasa nyaman dan percaya diri tersebut timbul dari alasan yang berbeda. Implikasi psikologis dari pemakaian busana muslimah bagi sebagian kecil (33,33%) mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon khususnya yang mengenakan jilbab lebar, lebih mampu mengendalikan diri dan menjauhkan diri dari perbuatan (akhlaq) tercela yang dilarang agama dan perbuatan maksiyat lainnya. Adapun bagi sebagian besar (66,66%) mahasiswi yang lain, khususnya pemakai jilbab gaul, perilaku dalam pergaulan merekapun cenderung mengikuti perilaku “anak gaul” umumnya, seperti berpacaran, “hanging out” di pusat perbelanjaan, mendatangi konser grup musik favoritnya dan lain-lain. Secara psikologis, dampak busana muslimah yang dikenakan mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon belum dirasakan secara optimal terhadap tumbuhnya kesadaran beragama dan perilaku sosial keagamaan yang positif.