Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Equity, Earning Per Share Terhadap Price Earning Ratio pada Perusahaan Sektor Otomotif yang Terdaftar Di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Tahun 2013-2017

Abstract

Dalam mengukur tingkat keberhasilan perusahaan dalam aktifitas investasi dapat dilakukan analisis. Salah satu analisis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian saham adalah pendekatan Price Earning Ratio. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Earning Per Share terhadap Price Earning Ratio pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Indek Saham Syariah Indonesia baik secara simultan maupun parsial. Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 (lima) tahun, yaitu mulai dari tahun 2013 sampai 2017. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tiga variable Independen dan satu variable dependen. Popolasi dalam penelitian ini adalah perusahaan otomotif yang terdaftar di Indek Saham Syariah Indonesia tahun 2013-2017. Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang ada didapatkan 8 perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Tekhnik analisis data yang digunakan adlah regresi linier berganda dengan menggunakan data sekunder. Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dibuktikan dengan Fhitung 3,083 > Ftabel 2,90, pengujian menyatakan bahwa variabel yang berpengaruh negatif terhadap Price Earning Ratio (PER) adalah Debt to Equity Ratio (X1) Thitung sebesar 2,087. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh terhadap Price Earning Ratio (PER) adalah Return On Equity (X2) Thitung sebesar -0,571 dan Earning Per Share (X3) Thitung sebesar -0,125. Nilai adjusted R-square sebesar 0,168 yang menunjukkan kemampuan variabel independen (X) yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi Return On Equity (X1), Debt to Equity Ratio (X2), dan Earning Per Share (X3) dapat menjelaskan variabel dependen (Y) yaitu Price Earning Ratio sebesar 24,8%, sisanya yaitu sebesar 75,2% dijelaskan oleh variabel yang tidak masuk dalam model seperti harga pasar saham, tingkat likuiditas, risiko investasi, dan faktor ekonomi makro seperti inflasi.