HUBUNGAN KONTAK ERAT DAN KAPASITAS RUMAH DENGAN TERJADINYA TUBERKULOSIS PARU DI CIMAHI SELATAN
Abstract
<p class="16aJudulAbstrak">Tuberkulosis (TB) paru apabila tidak diberikan pengobatan yang baik dapat menimbulkan kematian. TB Paru BTA (+) di Wilayah Kerja Puskesmas Cimahi Selatan menduduki peringkat pertama. Tujuan penelitian ini mengkaji hubungan kontak erat dan kapasitas rumah dengan terjadinya TB paru di Cimahi Selatan. Penelitian ini menggunakan rancangan kasus kontrol, sampel sebanyak 84 orang terdiri dari 42 kasus yaitu pasien terdiagnosa positif TB dan 42 kontrol yaitu tetangga kasus negatif TB memiliki jenis kelamin dan umur sama dengan kasus. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, serta menyebarkan kuesioner. Analisis statistik menggunakan uji kai˗kuadrat dan mengkaji besarnya risiko menggunakan Odd Ratio (OR: 95% CI). Hasil penelitian menunjukan ada hubungan signifikan kontak erat dengan terjadinya TB paru (p<0,05), OR = 6.6 (CI 95%= 2.5–17.4). Ada hubungan signifikan kapasitas rumah dengan terjadinya TB paru (p<0,05), OR = 2.9 (CI 95%= 1.1-7.3). Masyarakat yang pernah kontak erat dengan orang menderita TB paru berisiko 6.6 kali menderita TB paru dibandingkan dengan masyarakat yang tidak pernah kontak erat dengan orang menderita TB paru. Masyarakat yang kapasitas rumahnya tidak memenuhi syarat (< 8 m2 per orang) bisiko 2.9 kali menderita TB paru dibandingkan dengan responden yang kapasitas di dalam rumahnya memenuhi syarat (≥ 8 m2 per orang).</p>