HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PEGAWAI KEMENTERIAN KESEHATAN

Abstract

<p class="16bIsiAbstrak">Kebugaran jasmani merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari secara efektif, efisien dalam jangka waktu relatif lama, dipengaruhi faktor umur, genetik, ras, jenis kelamin, merokok, status kesehatan, aktivitas fisik, dan status gizi. Pegawai pemerintahan termasuk kelompok dengan proporsi tertinggi kegemukan 20% dan obesitas 33,7%. Program pengukuran kebugaran jasmani merupakan salah satu kebijakan kesehatan. Instansi pemerintah diharapkan melaksanakan pengukuran kebugaran jasmani minimal 1 kali/tahun termasuk di Kementerian Kesehatan sebagai inisiatornya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif <em>cross sectional</em>. Menggunakan data sekunder dari aplikasi SIPGAR periode April – Mei 2021 kemudian dilakukan penelusuran untuk mengontrol faktor lain yang dapat menjadi pengganggu. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui hubungan IMT dengan tingkat kebugaran jasmani pegawai Kementerian Kesehatan. Hasil menunjukan sebagian besar responden berada pada kelompok bugar 54,2% dengan proporsi kategori bugar  terbanyak (73%) pada umur 40-49 tahun; responden dengan status IMT gemuk mencapai 46,7%, atau lebih rendah dibandingkan IMT pada kelompok pegawai pemerintahan berdasarkan hasil Riskesdas. Setelah dilakukan pengontrolan terhadap faktor ras, status merokok, status kesehatan, aktivitas fisik, umur dan jenis kelamin; hasil uji <em>Chi Square</em> diperoleh nilai p=0.159, sehingga tidak ada hubungan yang signifikan antara status IMT dengan kebugaran jasmani pada pegawai Kementerian Kesehatan tahun 2021.</p>