HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN PENGGUNAAN APD DENGAN KELUHAN DERMATITIS KONTAK PADA PEMBATIK WARNA SINTETIS DI GIRILOYO KABUPATEN BANTUL

Abstract

<p>Dermatitis kontak merupakan jenis penyakit kulit akibat kerja non infeksi terbanyak dan pada umumnya dermatitis kontak berbentuk sesuai dengan kontaktan <em>alergen</em>/iritan<sup>(8)</sup>. Penyakit kulit akibat kerja tidak saja penyakit kulit baru yang didapat selama pekerjaan, tetapi juga meliputi penyakit kulit yang telah dialami dan kambuh kembali atau bertambah parah<sup>(7)</sup>. Keluhan yang dialami pembatik pewarna sintetis terjadi karena hanya sebagian kecil yang menggunakan APD, tidak memperhatikan kebersihan diri.</p><p>Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian <em>cross sectional</em><sup>(1</sup><sup>1</sup><sup>)</sup>. Pengambilan sampel <em>totality sampling</em>, dengan jumlah sampel sebanyak 38 pembatik pewarna sintetis. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan lembar <em>checklist</em>. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-square diperoleh hasil analisis antara <em>personal hygiene</em> dengan keluhan dermatitis kontak pada pembatik pewarna sintetis memiliki nilai <em>p value</em> sebesar 0,020 (<em>p value</em> &lt;0,05) (OR= 5,786 CI= 1,336- 25,065). Sedangkan, pada analisis penggunaan APD dengan keluhan dermatitis kontak pada pembatik pewarna sintetis memiliki nilai <em>p value</em>= 0,009 (<em>p value</em> &lt;0,05 OR= 7,583 CI= 1,648-34,903). Sehingga, dapat disimpulkan ada hubungan antara <em>personal hygiene</em> dengan keluhan dermatitis kontak, dan ada hubungan antara penggunaan APD dengan keluhan dermatitis kontak pada pembatik pewarna sintetis di Giriloyo Kabupaten Bantul.</p>