PENGETAHUAN, TINDAKAN DAN PERSEPSI PEMANGKU KEBIJAKAN TENTANG RENCANA PANGAN HASIL INOVASI TEKNOLOGI TERKINI: GULA DENGAN FORTIFIKASI VITAMIN A
Abstract
<p class="16bIsiAbstrak">Penulisan artikel ini bertujuan<strong> </strong>untuk menghimpun berbagai sudut pandang dari empat sektor utama pembangunan pemangku kebijakan yakni pemerintah, akademisi, dunia swasta dan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Perumusan hasil diskusi menunjukkan bahwa berbagai pihak bersepakat bahwa 1) Masalah gizi bersifat multi kompleks yang solusinya memerlukan pendekatan multi disiplin, sehingga pencegahannya memerlukan pendekatan multidisiplin, 2) Strategi suplementasi kapsul vitamin A bersifat jangka pendek dan relative mahal. Karena itu perlu strategi jangka menengah program perbaikan gizi yang efektif dan relevan untuk dilaksanakan di Indonesia, salah satu yang utama adalah program fortifikasi pangan, 3) Berdasarkan pengalaman dibeberapa negara dan berbagai kajian, fortifikasi pangan seperti minyak dan gula dengan vitamin A merupakan solusi yang paling cost effective untuk menanggulangi masalah kekurangan vitamin dibandingkan beberapa alternatif solusi seperti suplementasi dan edukasi gizi, 4) Fortifikasi gula dengan vitamin A secara sukarela sangat penting dan strategis mengingat a) konsumsi vitamin A bersumber pangan masih rendah yakni hanya memenuhi 2/3 dari Angka Kecukupan Gizi, dan b. Gula rafinasi, satu komoditas gula yang banyak digunakan dalam industri makanan dan dikonsumsi oleh masyarakat sebagai pemanis yang terkait dengan sosial budaya dan kultur.</p>