HUBUNGAN OBESITAS SENTRAL DAN INDEKS MASSA TUBUH BERLEBIH DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI (Relationship Between Central Obesity And Excess Body Mass Index With The Incidence Of Hypertension)
Abstract
<p class="16cKataKunci">Penyakit tidak menular (PTM) khususnya hipertensi dan penyakit kardiovaskuler telah menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia dengan angka mortalitas 9 juta kematian (44% dari semua kematian penyakit tidak menular dan 31% dari semua penyebab kematian global). Tujuan penelitian untuk mengetahui keterkaitan antara obesitas dan hipertensi serta keeratan mereka berdua terhadap tingginya angka mortalitas di Indonesia yang sebenarnya dapat dicegah dan ditanggulangi. Metode yang digunakan dengan Potong lintang pada masyarakat RW 05 Kelurahan Kedaung Kaliangke, serta data penelitian di uji dengan uji <em>Chi-square</em>, <em>Independent T-Test</em>, dan <em>Mann Whitney</em>. Hasil Penelitian menunjukan 40 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian Indeks Massa Tubuh berlebih (obesitas) dengan kejadian hipertensi dan peningkatan tekanan darah (CI 95%: 2,286 (1,210 – 4,318) kali dan 17,9 (6,54) (4,67 – 31,13) mmHg untuk sistolik serta 8,8 (3,95) (0,80 – 16,8) mmHg untuk diastolik). Disisi lain ditemukan tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara lingkar perut yang berlebih dengan kejadian hipertensi dan peningkatan tekanan darah, walaupun secara resiko didapatkan kejadian hipertensi dan peningkatan tekanan darah lebih tinggi pada kelompok dengan lingkar perut yang besar. (CI 95% : 2,222 (0,834-5,921) kali dan 15,33 (7,87) (-0,61 – 31,27) mmHg untuk sistolik serta 4,87 (4,79) (-4,83 – 14,56) mmHg untuk diastolik). Kesimpulan bahwa<strong> </strong>Obesitas merupakan salah satu faktor pencetus kejadian hipertensi dikemudian hari.</p>