FAKTOR RISIKO KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA OPERATOR WARUNG INTERNET DI KECAMATAN BOJONG GEDE, KABUPATEN BOGOR TAHUN 2017

Abstract

Peningkatan penggunaan komputer membawa sejumlah masalah kesehatan pada mata yang disebut Computer Vision Syndrome (CVS) yang menggambarkan masalah penglihatan yang terkait dengan lamanya pengunaan komputer. Di Indonesia sekitar 2,1 juta orang menggunakan komputer dan mengakses internet melalui Warung Internet (Warnet) sebesar 187,93 jam per bulan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor-faktor risiko dengan keluhan Computer Vision syndrome (CVS) pada Operator Warung Internet di Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor tahun 2017. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode cross sectional menggunakan sampel jenuh sebanyak 50 orang pekerja operator warung internet. Data dianalisis dengan uji statistic chi square dan analisis regresi logistik. Hasil menunjukan 76% operator warnet mengalami CVS, gejala utama mata lelah dan tegang (80%) dengan faktor risiko usia < 40 tahun (92%), waktu istirahat < 2 jam (56%), durasi penggunaan computer >4 jam (82%), sudut penglihatan lebih tinggi (60%), jarak penglihatan <50 cm (66%). Kesimpulannya terdapat hubungan yang bermakna antara waktu istirahat (p-value 0,016), durasi penggunaan komputer (p-value 0,027), sudut penglihatan (p-value 0,035), dan jarak penglihatan (p-value 0,047) dengan CVS dan yang paling berisiko durasi penggunaan computer (OR 27 kali). Disarankan mengurangi menatap monitor dan memasang software pengingat waktu istirahat.