PENINGKATAN PRODUKTIFITAS UMKM INDUSTRI KREATIF DI ERA MEA DENGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
Abstract
Di era MEA, Indonesia dan sembilan negara ASEAN lain memiliki kesempatan yang sama untuk memanfaatkan pasar yang terintegrasi dalam satu kawasan. Karena sudah berlaku, tidak ada pilihan lain bagi masyarakat di negara-negara ASEAN, termasuk dunia usaha, baik besar maupun segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), selain harus siap menghadapi ASEAN open market. Apabila UMKM ditempatkan di pasar secara bebas, kelangsungan hidupnya akan ditentukan oleh pasar, dan dengan berbagai keterbatasan yang dimilikinya tentu akan kesulitan bersaing dengan pelaku usaha yang menjadi bagian dari jaringan konglomerasi global. Untuk itu diperlukan dukungan dan bantuan dari semua elemen, baik pemerintah maupun kalangan akademisi dalam meningkatkan daya saing UMKM bisa berkembang di arena pasar terbuka ini. Salah satu pelaku UKM yang bergerak dalam industri kreatif adalah UKM “Tyara Craft” yang memanfaatkan bahan limbah yaitu ‘bonggol jagung’ untuk dirubah menjadi barang kerajinan yang mempunyai nilai ekonomis. UKM ini merupakan UKM yang sedang berkembang dengan tenaga kerja berjumlah 6 org. UKM ini berdiri sejak tahun 2017 dengan total omset per tahun 156 juta. Produk UKM ini adalah barang-barang kerajinan dari bahan bonggol jagung seperti lampu gantung, cincin, meja kursi, pigura, tempat tisu dsb. Tujuan dari kegiatan ini adalah: meningkatkan produktifitas UKM industri kreatif yang memproduksi barang kerajinan dari bahan limbah, yaitu bonggol jagung, dengan memanfaatkan teknologi tepat guna yaitu mesin pengamplas dan pemotong. Metode pelaksanaan dibagi dalam tiga tahap; (1) perancangan dan pembuatan TTG, (2) pelatihan penggunaan TTG, dan (3) workshop peningkatan keahlian tenaga kerja dalam pemanfaatan TTG. Hasil kegiatan ini adalah; (1) peningkatan produktifitas UKM , (2) peningkatan keahlian UKM, (3) peningkatan omset penjualan dengan meningkatnya volume produksi