FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KADER JUMANTIK DALAM PEMBERANTASAN DBD DI PUSKESMAS KEDUNG BADAK KOTA BOGOR TAHUN 2019

Abstract

Masalah yang terdapat di Indonesia adalah penyakit demam berdarah dengue (DBD) penyakit ini pertama kali terjadi di Surabaya dan Jakarta pada Tahun 1968 dengan jumlah kematian 24 orang. Kemudian jumlah kasus bertambah seiring dengan meluasnya daerah endemis DBD dimana tahun 2011 menyebar keseluruh Indonesia. Salah satu pencegahan DBD yaitu dengan menggerakkan kader juru pemantau jentik (jumantik). Kader jumantik adalah kelompok kerja kegiatan pemberantasan penyakit demam berdarah dengue di tingkat desa dalam wadah lembaga ketahanan masyarakat desa. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 35 responden. Sampel dalam penelitian ini sebanyak  35 responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan sampling jenuh. Alat yang digunakan dalam penelitian ini kuesioner. Dan cara analisa data menggunakan perangkat lunak aplikasi statistik.Hasil penelitian berdasarkan analisa data didapatkan bahwa terdapat hubungan anatara pembelajaran (p-value 0,005), kepemimpinan (p-value 0,041), sumber daya (p-value 0,027) dan imbalan (p-value 0,050) terhadap kinerja kader jumantik dan tidak ada hubungan antara umur (p-value 0,440), pendidikan (p-value 0,130), lama kerja  (p-value  0,961), motivasi (p-value 0,1000) dan sikap (p-value 0,352) terhadap kinerja kader jumantik. Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan antara pembelajaran, kepemimpinan, sumber daya, imbalan terhadap terhadap kinerja kader jumantik. Dan tidak ada hubungan antara umur, pendidikan, lama kerja, motivasi dan sikap. Saran yang dapat diberikan yaitu agar meningkatkan starategi dalam program pemberantasan sarang nyamuk meningkatkan koordinasi dan pertemuan rutin dengan kader jumantik.