WISATA SYARIAH DALAM UPAYA PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS POTENSI LOKAL

Abstract

Abstrak: Wisata Syariah sebagai salah satu pilihan dalam koridor pariwisata perlu dikembangkan di masyarakat lokal. Tidak semua daerah memiliki anugerah berupa potensi lokal yang menarik untuk peruntukan pariwisata. Kondisi alam dapat dimanfaatkan untuk memunculkan ide-ide kreatif dalam upaya pengembangan ekonomi kreatif berbasis pariwisata. DIY dengan wisata budaya kearifan lokal dan Jateng dengan wisata peninggalan sejarah Islam Wali Sanga. Penelitian ini bermaksud untuk melihat destinasi dan produk pariwisata yang ditawarkan di DIY-Jateng yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi pariwisata syariah, bagaimana pengelolaan pariwisata selama pandemi COVID-19, serta rekomendasi pengelolaan potensi wisata syariah yang semestinya dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif (descriptive research).  Hasilnya, (1) destinasi dan produk pariwisata yang ditawarkan di DIY dan Jateng yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi pariwisata syariah dibedakan menjadi dua secara terintegrasi dan secara terpisah; (2) pengelolaan pariwisata di tengah pandemi COVID-19 dilakukan secara terbatas, buka-tutup untuk pengunjung lokal; dan (3) saran yang dapat diterapkan dalam pengelolaan pariwisata syariah DIY-Jateng adalah adanya infrastruktur yang nyaman dan aman, promosi yang masif, sistem website yang terintegrasi, ketersediaan informasi yang memadai, serta kerjasama antar pemerintah provinsi dan masyarakat setempat dalam melestarikan destinasi wisata syariah yang ada. Kata Kunci: Wisata Syariah; Ekonomi Kreatif; DIY-Jateng; Pengelolaan Pariwisata.   Abstract: Halal Tourism is the first choice that developed by the local community. Not all regions have an interesting local gift for tourism. Natural conditions give rise to creative ideas in the efforts to develop a tourism-based creative economy. DIY has cultural tourism of local wisdom and Central Java has tourism relics of Islamic history Wali Sanga. This study intends to see tourism destinations and products offered in DIY-Jateng which are potential to result the halal tourism products, how to manage tourism during the COVID-19 pandemic, as well as recommendations for halal tourism proper management. This research used a descriptive research approach. As a result, (1) tourism destinations and products offered in DIY and Central Java that potentially to result Syariah tourism products are divided into two integrated and separated; (2) tourism management during the COVID-19 pandemic is conducted on a limited basis, open-close for local visitors; and (3) recommendations that can be applied in the management of Syariah tourism DIY-Jateng is the existence of a comfortable and safe infrastructure, massive promotion, integrated website system, availability of adequate information, as well as cooperation between provincial governments and local communities in preserving existing Syariah tourism destinations. Keywords: Syariah tourism; creative economy; DIY-Jateng; tourism management.