REKONSTRUKSI NALAR KEAGAMAAN; Ikhtiar Menemukan Konteks Agama Bagi Pengembangan Sains
Abstract
Abstrak: Pengembangan sains berbasis agama, ternyata bukan hanya problem keilmuan semata, tetapi sekaligus merupakan problem kemasyarakatan dan keislaman. Sehingga persoalannya bukan hanya terkait upaya menemukan basis filsafat ilmu dan dukungan metodologi, tetapi juga upaya melakukan rekonstruksi pola pikir masyarakat dan pemahaman keislaman. Artikel ini akan melihat beberapa konsep kunci keislaman, yang mestinya merupakan “tempat” yang subur bagi pengembangan sains, namun kenyataannya banyak dimengerti sebagai penghambat, kalau tidak malah sebagai penghalang, bagi tumbuh-kembangnya sains dalam Islam. Penyelesaian secara mendasar terhadap problem tersebut mendesak untuk segera diberikan, untuk menemukan kemungkinan irisan dan area negosiasi dengan sains, agar upaya besar pengembangan sains Islam dapat landing dengan landai. Abstract: Developing religion-based science was not just a scientific problem, but also a social and Islamic problem. So the problem is not only related to efforts to find a basis of philosophy of science and methodology support, but also an attempt to reconstruct the public mindset and understanding of Islam. This article will look at some of the key concepts of Islam, which must be a "place" that is fertile ground for the development of science, but in reality many understood as a resistor, if not, even as a barrier, for the growth and development of science in Islam. Completion fundamentally to this problem urgent to be given, to find the possibility of negotiation area and wedge of science, so that the great effort the development of Islamic science can be landed with ramps.