METODE SOROGAN SEBAGAI MODEL PEMBERANTASAN BUTA HURUF HIJAIYYAH BAGI IBU-IBU RUMAH TANGGA DI KOTA MALANG
Abstract
Abstrak Bagi seorang muslim, kemampuan membaca huruf hijaiyah merupakan hal yang urgent karena Kitab suci umat muslim, yaitu Al-Qur’an ditulis menggunakan bahasa Arab yang huruf-hurufnya adalah huruf hijaiyyah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memecahkan problem buta huruf hijaiyyah bagi ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dengan memberikan pelatihan dan pendampingan terhadap mereka dalam mengenal dan membaca huruf hijaiyyah atau ayat-ayat dalam Alqur’an dengan benar sesuai kaidah. Jumlah peserta kegiatan ini adalah sebanyak 60 orang yang dibagi menjadi 3 kelas atau kategori, yaitu a) peserta yang sama sekali belum mengenal huruf hijaiyah, b) peserta yang sudah mengenal huruf hijaiyyah tetapi keliru dalam melafadzkannya, dan c) peserta yang sudah dapat membaca huruf hijaiyyah tetapi masih menemui kekeliruan dalam membaca terutama makharijul huruf dan kaidah-kaidah tajwid. Di antara hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah setelah melalui pelatihan dan pendampingan secara intensif menggunakan metode sorogan, peserta mengalami peningkatan kemampuan membaca huruf hijaiyah (pisah dan sambung) dan ayat-ayat dalam Alqur’an. Abstract For a Muslim, the ability to read Hijaiyah letters is important because the holy Book of Muslims, the Qur'an is written by using Arabic language that the letters is a letter Hijaiyyah. This community is aimed to solve hijaiyyah illiteracy problem for housewives in Ketawanggede sub-district, Lowokwaru subdistrict, Malang City by providing training and mentoring to them in Know and read the letters Hijaiyyah or verses in the Qur'an correctly in accordance with the rules. The number of participants of this activity is as many as 60 people divided into 3 classes or categories, namely a) participants who are not familiar with the letters Hijaiyah, B) Participants who already know the letter Hijaiyyah but erroneous in the pronunciation, and c) participants who Can already read the letter Hijaiyyah but still found confusion in reading mainly Makharijul letters and rules tajwid. Among the results of this devotion is after through training and mentoring intensively using the methods of Sorogan with the forward one by one and then corrected directly by Ustadz and directly in the process of justification, so that through Sorogan method that is more focused and direct evaluation, participants experienced an increase in the ability to read Hijaiyah letters (split and Dial) and verses in the Qur'an.