PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE DISKUSI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII-7 DI SMP NEGERI 2 BALIKPAPAN TAHUN AJARAN 2018/2019

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya perhatian peserta didik dalam belajar dikelas dan masih banyak hasil belajar peserta didik yang tidak mencapai Ketuntasan Belajar Mengajar (KBM) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan nila i75. Maka rumusan masalahnya adalah apakah penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII-7 di SMP Negeri 2 Balik papan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya materi: Empat iitu Mudah Hormat itu Indah. Penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam peserta didik, serta mengetahui kemampuan pengelolaan guru dalam proses pembelajaran dengan melalui metode diskusi pada peserta didik kelas VII-7 di SMP Negeri 2 Balikpapan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, di mana tiap siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VII. 2 di SMP Negeri 2 Balikpapan yang berjumlah 33 peserta didik, yang terdiri dari 10 peserta didik laki-laki dan 23 peserta didik perempuan. Berdasarkan hasil observasi di kelas VII-7 di SMP Negeri 2 Balikpapan terungkap bahwa metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam bentuk diskusi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti selama 3 bulan dimulai pada hari senin tanggal 14 Januari 2019 sampai hari Sabtu tanggal 30 Maret 2019.  Aktivitas guru yang dicapai pada siklus I rata-rata skor 3.5 (kriteria baik) dengan jumlah skor 49 dari skor maksimal 56 sehingga persentase yang diperoleh sebesar 87,5 % . Hasil observasi pada siklus II diperoleh aktivitas guru rata-rata skor 3.6 (kriteria sangat baik) denganperhitunganjumlahskor 51 dariskormaksimal 56 sehingga besaran persentase yang dicapai sebesar 91,07 %. Adapun aktivitas peserta didik rata-rata skor 3.3 (kriteria baik) dengan perhitungan jumlah 30 skor dari skor maksimal 40 sehingga perolehan persentase sebesar 82.07 %. Selanjutnya pada siklus II diperoleh aktivitas peserta rata-rata skor 3.6 (kriteria sangat baik) dengan perhitungan jumlah skor 36 dari skor maksimal 40 sehingga besaran persentase adalah 90 %. Terlihat jelas dalam pelaksanaan tindakan siklus I sampai siklus II nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I dengan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 78.8 % dan daya serap klasikal 78.93 % menjadi meningkat pada pelaksanaan siklus II dengan perolehan persentase pada ketuntasan belajar klasikal sebesar 93.94 % dan persentase pada daya serap klasikal sebesar 89.4 %.