PENINGKATAN APRESIASI KONSEP KARYA TARI BERBANTUAN MEDIA REKAMAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IX SEMESTER 2 SMPN 1 PECALUNGAN TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Abstract

Penelitian ini mempunyai tujuan meningkatkan pengembangan model pembelajaran dikelas terutama pendekatakan pembelajaran kontekstual berbantuan media rekaman audio visual. Penelitian Best Practice ini memberikan manfaat, antara lain bagi guru sebagai media peningkatan pengembangan model pembelajaran di kelas terutama pendekatakan pembelajaran kontekstual berbantuan media rekaman audio visual. Selain itu juga dapat menerapkan model pembelajaran yang tepat di kelas, mengingat karakteristik siswa yang bermacam-macam. Penelitian Best Practice ini juga memiliki manfaat bagi siswa, yaitu dapat meningkatkan apresiasi seni yang optimal pada mata pelajaran seni tari, dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam belajar seni tari.. Metode penelitian ini adalah Best Pactice menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Subyek penelitian merupakan siswa kelas IXG sebanyak 29 siswa dan IXA sebanyak 32 SMP Negeri 1 Pecalungan Tahun Pelajaran 2019/2020. Bahan yang digunakan dalam Best Pactice ini adalah materi seni budaya (seni tari) kelas IX semester 2 tentang memeragakan tari kreasi. Hasil penelitian Best Practice bahwa materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas dan pembahasan), membuat siswa cenderung menghapalkan teori. Pembelajaran seni budaya (seni tari) Konsep Karya Tari yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak Problem Based Learning mengharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran. Pembelajaran seni budaya (seni tari) Konsep Karya Tari yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge. Setelah membaca, meringkas, mendiskusikan buku teks dan menyaksikan video tari Nusantara serta tari Mancanegara, siswa tidak hanya memahami pengetahuan konseptual dan pengetahuan prosedural, tetapi juga memahami konsep apresiasi dan berkarya tari. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang konsep karya tari benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Dengan menerapkan PBL, siswa tidak hanya belajar dari buku teks tulis, tetapi juga dari video serta diberikan kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.