PENERAPAN METODE MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI KARANGAN NARASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS SISWA KELAS VIII A MTs NEGERI 2 PURBALINGGA SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis Karangan Narasi siswa kelas VIII A MTsN 2 Purbalingga dengan menerapkan model pembelajaran mengubah teks wawancara. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (Clasroom Action Research) yang dilakukan secara kolaboratif serta partisipatoris melalui tahapan perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observasi), dan refleksi (reflecting). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A MTsN 2 Purbalingga dengan jumlah 38 siswa. Obyek penelitian ini mencakup proses dan hasil. Obyek penelitian yang berupa proses adalah pelaksanaan proses penulisan karangan Narasi dengan menerapkan model pembelajaran mengubah teks wawancara di kelas VIII A MTsN 2 Purbalingga. Obyek yang berupa hasil adalah hasil tulisan siswa berupa karangan narasi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non test. Teknik test digunakan untuk mengetahui keterampilan menulis karangan narasi siswa sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal perorangan dan ketuntasan kalsikal. Teknik non test digunakan untuk mengetahui suasana dan proses pembelajaran yang dilaksanakan, berupa observasi, wawancara, catatan lapangan, angket, dan dokumentasi gambar. Validitas yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah validitas demokratik, proses, dialogik dan triangulasi. Penelitin ini akan menggunakan teknik analisis naratif. Hasil Penelitian tindakan kelas ini disimpulkan bahwa pembelajaran menulis melalui model pembelajaran mengubah teks wawancara dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas VIII A MTsN 2 Purbalingga. Peningkatan keterampilan menulis narasi berbahasa Inggris siswa ditandai : (1) hasil belajar peserta didik telah tercapai, ditunjukkan dengan nilai daya serap perorangan peserta didik pada prasiklus sebesar 63,5 meningkat pada siklus I sebesar 68,4 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 69,8 dan pada siklus III menjadi 75,2 melebihi target KKM yang ditentukan, yaitu 75 dan daya serap klasikal (kelas siswa pada prasiklus sebesar 28,6% meningkat pada siklus I sebesar 40% meningkat lagi pada siklus II 60% dan pada siklus III meningkat mencapai 87%. Target klasikal juga sudah melampaui krena tuntas klasikal sudah mencapai 85%. (2) Situasi belajarmengajar pada siklus I, siklus II maupun siklus III meningkat dalam aktivitas belajar mengajar yang aktif dan menyenangkan yang ditandai dengan meningkatnya respon, perhatian, partisipasi siswa dan aktivitas guru dalam proses pembelajaran menulis narasi.