MENINGKATKAN PENGGUNAAN MODA DARING MELALUI PEMBERDAYAAN MGMP SEKOLAH BERBASIS KOLABORASI

Abstract

Penelitian Tindakan sekolah ini dilatarbelakangi masih rendahnya penguasaan teknologi guru-guru di SMPN 1 Banjarangkan khususnya pada masa pandemi, dimana pembelajarannya dilaksanakan dari rumah (BDR). Dari data yang diperoleh pada awal siklus 88,14% penggunaan satu moda daring, 8,47% penggunaan dengan dua moda daring dan 3,39% tanpa menggunakan moda daring. PTS ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru-guru di SMPN 1 Banjarangkan dalam penggunaan moda daring melalui pemberdayaan MGMP sekolah berbasis kolaborasi. Penelitian dilaksanakan di SMPN 1 Banjarangkan dengan subyek penelitian guru-guru SMPN 1 Banjarangkan yang berjumlah 67 orang yang tergabung dalam MGMP sekolah dan obyek penelitian adalah penggunaan moda daring dalam pembelajaran. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan angket, dengan instrumen menggunakan lembar pengamatan dan angket dengan menggunakan google form. Data yang diperoleh  dianalisis dengan statistik sederhana dengan menentukan prosentase penggunaan moda daring secara kuantitas dan diskriptif. Dari hasil analisis data pada siklus 1, 88,24% guru menggunakan satu moda daring,  8,82% menggunakan dua moda, dan 2,94% dengan tiga moda daring. Pada siklus 2, 15,22% guru-guru menggunakan satu moda daring, 60,87% menggunakan dua moda daring, 21,73% menggunakan tiga moda daring dan 2,17% menggunakan tiga moda daring. Terdapat peningkatan penggunaan dua moda daring mengalami peningkatan 52,05%, penggunaan tiga moda daring meningkat 18,79% dan penggunaan empat moda daring meningkat 2,17%. Karena hasil penelitian telah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu minimal 50% penggunaan moda daring dan minimal 20% guru-guru menggunakan tiga moda daring maka dapat disimpulkan melalui pemberdayaan MGMP sekolah berbasis kolaborasi mampu meningkatkan penggunaan moda daring guru-guru di SMPN 1 Banjarangkan.