UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KARAKTERISTIK SENSOR PADA ENGINE BENSIN MELALUI MODEL KERJA KELOMPOK DENGAN TEKNIK JIGSAW PADA PESERTA DIDIK KELAS XI OTOTRONIK DI SMK NEGERI 6 MALANG

Abstract

Mata Pelajaran Perawatan Perbaikan Engine Mananagement System dan Motor Listrik yang diberikan pada peserta didik sekolah menengah kejuruan (SMK) terdiri dari pengajaran teori dan praktek, yqng mempunyai tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan yang konvensional.  Hal ini terbukti dengan tingkat ketercapaian kompetensi minimal pada mata pelajaran ini, khususnya pada kompetensi dasar  memahami karakteristik sensor pada engine bensin dan mengukur besaran listrik sensor pada engine bensin, menunjukkan hasil belajar yng rendah (30% dari jumlah peserta didik yang mencapai KKM). Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap rendahnya hasil ketercapaian belajar peserta didik adalah kekurangaktifan dalam proses belajar mengajar. Dan dengan pendekatan pembelajaran yang berorientasi konstruktivistik akan memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan memberi peluang kepada peserta didik untuk mengaktualisasikan diri.  Sehingga  peserta didik akan lebih aktif dalam belajar dan memaksimalkan hasil belajar. Adapun model pembelajaran yang sesuai untuk tujuan tersebut adalah model kerja kelompok dengan teknik Jigsaw. Kegiatan yang dilakukan pada model pembelajaran ini adalah sebagai berikut: 1. kegiatan membaca untuk menggali informasi, 2) diskusi kelompok ahli, 3) laporan kelompok, 4) kuis dilakukan mencakup semua topik permasalahan yang dibicarakan, 5) perhitungan sekor kelompok dan menetukan penghargaan kelompok. Hal ini terbukti dari adanya  peningkatan hasil belajar dari sebelum dilakukan tindakan dan tiap siklusnya, yaitu (1)sebelum dilakukan tindakan persentase kelulusan 30 %, (2) pada siklus I  persentase kelulusan 60 %, dan (3) pada siklus II  persentase kelulusan 75 %. Selain itu, tingkat pemahaman peserta didik secara individu semakin baik dilihat dari semakin mengecilnya angka deviasi antara nilai bawah dan atas pada setiap periode penilaian, yaitu sebelum tindakan sebesar 43, siklus I sebesar 40, dan siklus II sebesar 25.