PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGENAL MALAIKAT DAN TUGASNYA MELALUI METODE MAKE A MATCH DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SOAL DI KELAS 1V SEMESTER GENAP SDN 029 BALIKPAPAN TENGAH TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Abstract

Model  pembelajaran  kooperatif  terdapat beberapa macam teknik,  salah  satu teknik tersebut adalah menggunakan kartu soal siswa diajak untuk belajar sambil bermain, dengan cara saling menjodohkan kartu yang dimilikinya sehingga pembelajaran  Agama  Islam  menjadi  lebih  menarik  dan  siswa dapat menyukai pembelajaran Agama Islam dan dapat dengan mudah memahami isi materi di sampaikan oleh guru sehingga hasil belajar siswa akan meningkat.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk mengetahui dampak penggunaan metode make a match terhadap hasil belajar siswa dalam mengenal malaikat dan tugasnya di Kelas IV SDN 029 Balikpapan Tengah Tahun pelajaran 2019/2020, Materi dalam penelitian ini adalah Mengenal Malaikat dan Tugasnya menggunakan Metode Make a Match Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus setiap siklus 2 kali pertemuan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV berjumlah 20 siswa dan obyek penelitian ini adalah penggunaan Metode Make a Match.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi untuk mengetahui nilai dasar dan pengelompokan siswa, observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru, teknik tes untuk mengetahui nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa.Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus, siklus I sebanyak 2 kali pertemuan dengan 1 kali tes di akhir pertemuan, dan siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan dengan 1 kali tes di akhir pertemuan, teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif berupa rata-rata, presentase dan grafik. Yang bertindak sebagai pelaksana dalam pembelajaran adalah peneliti sekaligus menjadi obsevator.Hasil analisis data menunjukkan bahwa Peningkatan tersebut dapat dilihat pada setiap siklusnya, yaitu nilai rata-rata sebelum tindakan perbaikan pembelajaran dengan dengan rata-rata 66,29 meningkat menjadi 76,15 pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 78,75 sedangkan peningkatan ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan secara signifikan yaitu ketuntasan sebelum adanya tindakan perbaikan pembelajaran yaitu siswa yang tuntas siswa yang tuntas hanya 38,10 % meningkat menjadi 75 % pada siklus I kemudian pada siklus II meningkat menjadi 90%.