MANAJEMEN PEMASARAN LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL (LAZNAS) STUDI KASUS : BAITUL MAAL HIDAYATULLAH (BMH) PUSAT JAKARTA

Abstract

Baznas menyatakan bahwa potensi zakat ada dikisaran 217 Triliun, tapi yang sampai saat ini dikelola oleh BAZNAS dan LAZNAS hanya berada dikisaran 8 Triliun. Lebarnya gap anatara potensi dan pencapaian menimbulkan pertanyaan bagaimanakah implementasi manajemen pemasaran di lembaga pengelola zakat dan apa yang menyebabkan mereka belum mampu memaksimalkan potensi yang ada. Penelitian ini dilakukan untuk mengenal lebih jauh tentang manajemen pemasaran di lingkungan Lembaga Amil Zakat terkhusus di Baitul Maal Hidayatullah Pusat Jakarta. Penelitian menggonakan metode field research  dan table research dengan mengumpulkan data berupa wawancara dan dokumen lembaga. Hasil penelitian mendapati bahwa sebenarnya program-program yang ada di Baitul Maal Hidayatullah sudah berjalan dengan baik, tapi kurangnya kreativitas dan inovasi untuk mengemas program tersebut agar menjadi lebih menarik mengurangi minat para donatur/muzakki untuk menyalurkan lebih banyak dananya ke lembaga tersebut. Terbatasnya tenaga yang tersedia juga berperan atas tidak maksimalnya kinerja pemasaran di lembaga, beban yang terlalu berat dipikulkan pada individu yang berada dilingkup pemasaran membuat mereka tidak begitu leluasa untuk berkreatifitas lebih bebas. Ditambah lagi kurangnya penguasaan tentang ilmu pemasaran yang lebih lanjut semakin menghambat pengembangan pemasaran di Baitul Maal Hidayatullah. Baitul Maal Hidayatullah butuh merekrut lebih banyak tenaga profesional agar beban berlebih yang ditanggung para manajer dan staff pemasaran bisa berkurang dan potensi kreatifitas mereka bisa dimaksimalkan. Dan dilapangan perlu relawan tambahan untuk memberikan pendampingan agar manfaat (dana/bantuan) yang diterima bisa meningkatkan taraf hidup mereka.