Sistem Pelaksanaan Koperasi Mitra GBS PT. Golden Blossom Sumatera Desa Prambatan

Abstract

Abstract This study seeks to answer several problems related to the GBS partner cooperative PT. Golden Blossom Sumatra in Prambat Village. To find out the problem the author uses a type of qualitative data, with primary data sources, namely the main data obtained using field studies by interviewing members and employees of the GBS partner cooperative in the village of Prambat. While secondary data was taken from the documentation in the GBS partner cooperative office in Prambat village, such as population data, livelihoods and literature related to the problems studied. The data collection techniques are observation, interview and documentation. Then the collected data is analyzed qualitatively using interpretive deductive analysis instruments. From this study it was found, the implementation system of GBS partner cooperatives consisting of three villages, namely Prambat, Pengabuan and Tanjung Kurung villages which numbered 3,015 people was a cooperative that had several basic functions for cooperative members, namely the provision of palm transportation services for plasma land, provision of picking services for plasma land, providing member data recapitulation for PT. Golden Blossom Sumatra as a financial input for members of cooperatives and accommodates conveying the aspirations of members to PT. Golden Blossom Sumatra as the manager of Plasma land. The plasma palm oil sharing system between PT. Golden Blossom Sumatra as the manager with the cooperative partner GBS as a cooperative. Some members of the GBS partner cooperative feel frustrated because the distribution of palm oil products is not transparent with the GBS partner cooperatives as Plasma land controllers and controls managed by PT. Golden Blossom Sumatra. Among the triggers of conflict between the community as members of the GBS partner cooperative and the Management of PT. Golden Blossom Sumatra is indicated by the existence of inflation of plasma fertilizer funds, and also the transparency of the distribution of plasma land as community land and core land as land owned by PT. Golden Blossom Sumatra. Keywords: System, Cooperative, PT. Golden blossom   Abstrak Penelitian ini berupaya menjawab beberapa masalah berkaitan dengan koperasi mitra GBS PT. Golden Blossom Sumatera di Desa Prambatan. Untuk mengetahui masalah tersebut penulis menggunakan jenis data kualitatif, dengan sumber data primer yaitu data pokok yang diperoleh dengan menggunakan studi lapangan dengan wawancara kepada anggota dan pegawai koperasi mitra GBS di desa prambatan. Sedangkan data sekunder diambil dari dokumentasi yang ada di kantor koperasi mitra GBS di desa Prambatan seperti data jumlah penduduk, mata pencarian dan literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Adapun teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian data yang telah terkumpul dianalisa secara kualitatif dengan menggunakan instrumen analisis deduktif interpretatif. Dari penelitian ini ditemukan, Sistem pelaksanaan koperasi mitra GBS yang beranggotakan tiga desa yaitu desa Prambatan, Pengabuan dan Tanjung Kurung yang berjumlah 3.015 orang merupakan koperasi yang memiliki beberapa fungsi dasar bagi anggota koperasi, yaitu penyediaan jasa angkutan sawit untuk lahan plasma, penyediaan jasa pemetikan untuk lahan plasma, penyediaan rekapitulasi data anggota untuk PT. Golden Blossom Sumatera sebagai input keuangan anggota koperasi dan menampung menyampaikan aspirasi anggota kepada PT. Golden Blossom Sumatera selaku pengelola lahan Plasma. Sistem bagi hasil lahan sawit plasma antara PT. Golden Blossom Sumatera selaku pengelola dengan koperasi mitra GBS selaku koperasi. Sebagian anggota koperasi mitra GBS merasa terzholimi karena pembagian hasil sawit tidak transparan dengan pihak koperasi mitra GBS selaku pengontrol dan pengawasan lahan Plasma yang dikelola oleh PT. Golden Blossom Sumatera. Diantara pemicu konflik antara masyarakat selaku anggota koperasi mitra GBS dengan Manajemen PT. Golden Blossom Sumatera yaitu terindikasi adanya penggelembungan dana pupuk plasma, dan juga tidak transparansinya pembagian lahan plasma selaku lahan masyarakat dan lahan inti selaku lahan milik PT. Golden Blossom Sumatera. Kata Kunci: Sistem, Koperasi, PT. Golden Blossom