Rejuvenasi Empat Pilar Kehidupan berbangsa dan bernegara Melalui Nilai-Nilai Transendental Di Era MEA

Abstract

Abstract: The era of AEC (Asean Economic Community), which began in early 2016 has led to an influx of foreign workers -of course also commodities tradewhich can cause problems of social, political, economic, and security in the Republic of Indonesia. In turn, the inclusion of these cultures can cause depletion of the understanding and implementation of the Indonesian people against the Four Pillars of Life Nation and State, the Pancasila, the 1945 Constitution, the Republic of Indonesia, and national unity. Therefore, Indonesia needs to do rejuvenasi Four Pillars, not only with the understanding that the value-free, butmust be accompanied by the planting of transcendental values that implicated a universal divinity, humanity, and the reward, which must be constantly revitalized. Keywords: Rejuvenating, Revitalization, Four Pillars, Era MEA Abstrak: Era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang dimulai pada awal tahun 2016 telah menyebabkan masuknya tenaga kerja asing -tentu saja juga komoditas perdagangan- yang dapat menimbulkan persoalan sosial, politik, ekonomi, dan keamanan di Negara Republik Indonesia. Pada gilirannya, masuknya budaya tersebut dapat menyebabkan menipis bahkan melunturnya pemahaman dan implementasi bangsa Indonesia terhadap Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Oleh karena itu, bangsa Indonesia perlu melakukan rejuvenasi Empat Pilar tersebut, bukan saja dengan pemahaman yang bebas nilai, tetapi harus disertai dengan penanaman nilai-nilai transendental yang berimplikasi pada nilai universal ketuhanan, kemanusiaan, dan pahala, yang harus terus-menerus direvitalisasi. Kata Kunci: Rejuvenasi, Revitalisasi, Empat Pilar, Era MEA