Potensi Mikroba Tanah Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang prospektif dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Budidaya tanaman  cabai rawit menghadapi kendala antara lain keterbatasan lahan, ketersediaan unsur hara rendah, cuaca ekstrem, dan serangan hama penyakit tanaman. Upaya mengatasi kendala ketersediaan unsur hara yang renda, petani melakukan pemupukan dengan mengkombinasikan pupuk kimia dan pupuk hayati (biofertilizer). Pupuk hayati mengandung mikroba tanah yang mampu menambat nitrogen alam seperti Azotobacter dan Azospirillum, sedangkan Bacillus dan Pseudomonas merupakan bakteri pelarut phosphate, dan Cytophaga bakteri tersebut mampu mendegradasi bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi bioferlizer terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit. Penelitian ini menggunakan rancangan Acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. P1: Tanpa pupuk; P2: Pupuk NPK; P3 : Pupuk NPK + Mikroba tanah; P4: Mikroba tanah. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang tidak nyata diantara perlakuan yang diujikan pada tiap peubah pertumbuhan. Perlakuan Mikroba tanah (P4) memberikan jumlah bunga dan jumlah buah yang paling banyak yaitu berturut turut 24,78±4,44 dan 24,11±4,57. Kata kunci       : Cabai Rawit,  pupuk kimia, biofertilizer, Mikroba Tanah.