Kajian Pupuk VAM (Vesicular Arbuscular Micorrhiza) dan Biourine Plus Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merr.)

Abstract

Upaya peningkatan produktivitas tanaman kedelai bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan manajemen pemupukan. Penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus dan berlebihan dan tidak diimbangi dengan penggunaan pupuk organik dapat mengakibatkan tanah menjadi keras dan produktivitas jangka panjang akan menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan Vesicular Arbuscular Micorrhiza (VAM) dan biourine plus terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max (L) Merr.). Penelitian ini  merupakan percobaan lapang yang dilakukan di Desa Karang Sambigalih, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan. Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan tiga ulangan, yang terdiri dari dua faktor.  Faktor I : dosis mikoriza (P) dan dosis biourine plus (B). Faktor I : dosis mikoriza terdiri dari tiga level, yaitu: 50 kg ha-1 (P1), 75 kg ha-1 (P2), dan 100 kg ha-1 (P3). Sedangkan faktor II dosis biourine plus terdiri dari 3 level : 1.000 L ha-1 (B1), 1.500 L ha-1(B2) dan 2.000 L ha-1 (B3). Variabel yang diamati terdiri dari tinggi tanaman, luas daun, indeks luas daun, bobot segar tanaman, berat kering tanaman, panjang akar, berat 1.000 biji, dan bobot biji kering per plot. Pengamatan dilakukan dari umur 21 hari dengan selang waktu 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh interaksi nyata antara dosis mikoriza arbuskular vesikular dan dosis biourin plus terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Kombinasi perlakuan terbaik adalah dosis mikoriza arbuskular vesikular 150 kg ha-1 dan biourin plus  2.000 L ha-1. Kata Kunci : Vesicular Arbuscular Micorrhiza, Bbourine plus, kedelai