Pengaruh Metode Pembibitan Dan Berat Substrat Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)

Abstract

Perkembangan budidaya jamur yang pesat saat ini ternyata tidak diikuti dengan perkembangan teknologi pembibitan dan budidayanya. Ketersediaan bibit yang langka menyebabkan keberadaan bibit menjadi faktor pembatas dalam budidaya jamur tiram yang berakibat pada mahalnya harga bibit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih yang berasal dari metode Tanam Eksplan Langsung (TEL) dan metode Biakan Murni Miselium (BMM) yang dikombinasi dengan berat substrat tanam berbeda. Penelitian dilaksanakan di laboratorium terpadu dan rumah jamur Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang pada bulan Oktober 2016 – Pebruari 2017. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah metode pembibitan (M) terdiri dari dua level yaitu m1 = metode TEL dan m2 = metode BMM. Faktor kedua adalah berat substrat (B) terdiri dari b1 (1 kg) , b2 (1,5 kg), b3 (2 kg), dan b4 (2,5 kg). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode TEL dapat dipakai sebagai metode alternatif dibanding metode BMM yang lebih rumit. Metode TEL menghasilkan produksi bobot segar total badan buah jamur yang lebih tinggi dari metode BMM, dengan bobot segar total badan buah berturut- turut sebesar . 951,5 g dan 919,5 g (rata-rata dua kali periode panen). Efesiensi biologi tertinggi justru terdapat pada berat substrat 1 kg (b1) sebesar 63,1% pada panen dua kali. Kata Kunci: jamur tiram putih, pembibitan, berat substrat,  efesiensi biologi