Analisis Pembelajaran E-Learning dalam Perspektif Aliran Filsafat Pendidikan Progresivisme
Abstract
Kemajuan teknologi dalam pendidikan melahirkan konsep baru bernama e-learning. Lahirnya e-learning sejalan dengan pandangan filsafat progresivisme yang menganggap, pendidikan hendaklah selalu berubah mengikuti zaman. Persoalannya setiap perubahan yang ditawarkan baik oleh progresivisme dan e-learning selain membawa berbagai kemudahan tetapi juga menimbulkan dampak negatif bagi pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran e-learning dalam persepektf filsafat progresivisme sehingga akan terlihat keterkaitan keduanya dan menilai kecocokan kedua konsep tersebut pada pendidikan Indonesia dewasa ini. Metode penelitian yang dipakai menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka menggunakan berbagai macam tulisan tentang e-learning dan dianalisis menggunakan teori filsafat progresivisme. Kesimpulanya, filsafat progresivisme dan e-learning memiliki kemiripan satu sama lain yakni pada sisi arah perkembangan dan perubahan dalam pendidikan. E-learning lebih pada pengembangan metode pembelajarannya sedangkan progresivisme mencakup pengembangan seluruh aspek pendidikan baik metode, materi, kurikulum, tujuan dalam mengikuti perubahan zaman. E-learning adalah produk dari filsafat progresivisme hal ini disebabkan ideologi progresivisme yang menganggap pendidikan haruslah dinamis bergerak ke arah kemajuan zaman sedangkan e-learning merupakan respon dunia pendidikan dalam menyikapi perubahan tersebut. Secara garis besar dapat diketahui jika e-learning dipandang berdasarkan pandangan progresivisme memiliki banyak kecocokan satu sama lain baik dalam sejarah, kurikulum, metode pembelajaran, pendidik dan peserta didik. Kedua konsep pada sejarahnya sama-sama lahir sebagai pembaharuan dari pembelajaran konvensional. Kedua konsep sama-sama memiliki kurikulum yang fleksibel dan dapat diubah menyesuaikan perubahan. Kedua konsep sama-sama memiliki metode ajar yang berpusat pada siswa, berpusat pada proses bukan materi. Kedua konsep sama-sama memandang guru sebagai monitor dan fasilitator dan memandang siswa sebagai pusat pembelajaran.