EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES
Abstract
Idealnya pembelajaran Agama Islam diberikan dalam pola integrative atau tematik. Karena dengan pola ini, pemahaman anak akan ajaran-ajaran agama Islam akan utuh tidak fragmentatif seperti selama ini. Perlu ada kesadaran bersama untuk melakukan rekonstruksi kurikulum pendidikan agama Islam di lingkungan Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah. Efek sederhana dari pola pembelajaran fragmentatif ini adalah tidak adanya kesadaran beragama paripurna karena secara psikis anak sudah mengalami split personalitiy. Terdapat standar ganda dalam pola pikir dan pemahaman anak bahwa tiap nama pelajaran agama Islam adalah terbebas dari yang lainnya. Padahal sama sekali tidak. Namun ini bukan berarti pembelajaran agama Islam di sekolah-sekolah non-madrasah bisa dibenarkan sepenuhnya. Karena meski dengan satu nama, pola pikirnya tetap fragmentatif. Multiple Intelligences atau Kecerdasan Majemuk (KM) menawarkan kepada kita perspektif baru memandang anak didik sekaligus pada saat yang sama membantu membangunkan “raksasa tidur” otak mereka. Multiple Intelligences atau kecerdasan majemuk telah membuka perspektif baru tentang bentuk kecerdasan. Dengan teori ini kita yakin bahwa semua anak didik kita dilahirkan untuk menjadi juara. Kata Kunci: Multiple Intelligences