MENUMBUHKAN BUDAYA LITERASI SEBAGAI DIMENSI SPIRITUAL MELALUI KISAH-KISAH NABI PADA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) BRANTA PESISIR

Abstract

Menumbuhkan budaya literasi berarti meningkatkan minat baca masyarakat. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) bertujuan menumbuhkan budaya membaca dan menulis (literasi) pada warga sekolah, baik kepala sekolah, peserta didik, dan guru yang berujung pada kemampuan mamahami informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Penelitian ini bertujuan untuk mencari informasi tentang cara menumbuhkan minat baca sebagai dimensi spiritual dengan cara mempelajari kisah-kisah nabi. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case studies), pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa di SDN Branta Pesisir 1 cara menumbuhkan budaya literasi sebagai dimensi spiritual  dilakukan dengan cara menyediakan buku bacaan berupa buku pengetahuan umum maupun buku agama juga buku non teks pelajaran (novel, dongeng) penyediaan buku tersebut bukan hanya di perpustakaan saja melainkan disediakan juga di kantin sekolah, di taman sekolah dan juga tersedia di masing-masing kelas. Cara menumbuhkan literasi tersebut dimulai dari pembiasaan sikap untuk tertarik pada buku dan guru memberi motivasi dari pengalaman dongeng kisah-kisah nabi sehingga menumbuhkan budaya gemar membaca dan sikap spiritualitas. Mengadakan program pendidikan formal maupun informal untuk mengatasi anak yang kesulitan membaca. Tujuan program gerakan literasi yang telah dibuat di SDN Branta Pesisir 1 memiliki 2 tujuan yang terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus (Tujuan utama). Tujuan umumnya yaitu agar peserta didik mempunyai pengetahuan di segala bidang . Sedangkan tujuan khususnya yaitu  agar peserta didik lebih memahami ilmu agama sebagai dimensi spiritualitas. Tahapan perkembangan spiritual pada kelas rendah di SDN Branta Pesisir 1 yaitu memahami konsep Tuhan sebagai sesuatu yang gaib. Sedangkan pada fase kelas tinggi perkembangan spiritual yaitu dengan cara menggali kebenaran tersebut. di SDN Branta pesisir 1 sendiri dalam membantu tahapan perkembangan pemahaman tentang spiritual di kelas rendah dilakukan dengan cara guru menceritakan tentang kisah nabi yang penuh inspiratif yang dapat di teladani di kehidupan sehari-hari. Sedangkan di kelas tinggi dilakukan dengan cara mempraktekkan  dan mengembangkan nilai–nilai yang terkandung dalam kisah-kisah nabi tersebut. Seperti mampu menjelaskan nilai apa saja yang terkandung dalam pembelajaran kisah-kisah nabi, mampu mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.