Tinjauan Isra’iliyat Dalam Tafsir Mahasin Al-Ta’wil Karya Imam Jamaludin Al-Qasimi

Abstract

Tulisan ini ingin menunjukkan bahwa Tafsir Mahasin al-Ta’wil karya Imam Jamaludin al-Qasimi banyak mengandung  referensi dari Yahudi dan Nasrani. Hal ini berbeda pandangannya dengan Mani  Abdul Halim dalam karyanya menjelaskan bahwa Tafsir Mahasin al-Ta’wil tidak terdapat Israiliyyat dalam penafsirannya.  hal ini bisa dilihat dari penggunaan isra’iliyat. Tulisan  ini juga ingin menjawab apakah tafsir ini benar-benar   tidak menggunakan isra’iliyat ?.  Begitu banyak sekali kisah dalam al-Qur’an,  hal ini menjadi perhatian penulis, bahkan cerita-cerita  Nabi yang termuat dalam beberapa media elektonik sangat jelas mengunakan isra’iliyat. Untuk menjawab persoalan ini penulis menggunkan metode library research (studi kepustakaan) dengan menggunakan buku primer yaitu Kitab Mahasin al-Ta’wil karya al-Qasimi. Kemudian penulis akan mengkaji satu persatu ayat yang terdapat kisah-kisah dalam al-Qur’an, kemudian dilihat sumber penafsirannya apakah terdapat sumber yang berasal dari Yahudi dan Nasrani. Tulisan ini sekaligus menjawab pernyataan dari Mani’ Abdul Halim yang mengatakan bahwa Tafsir al-Qasimi tidak terdapat kisah dari Yahudi dan Nasrani. Dalam tinjauan kepustakaan penelitian ini pernah dilakukan oleh Rega Hadi Yusron dalam skripsinya yang berjudul Israiliyyat Dalam Tafsir Mahasin al-Ta’wil karya Jamaludin al-Qasimi.Perbedaannya dengan penelitian ini ialah terletak pada alasan meneliti. Jika penulis alasanya yaitu ingin membuktikan perkataan dari Mani Abdul Halim Mahmud  bahwa Tafsir Al-Qasimi tidak terdapat Israiliyyat. Sedangkan Yusron ingin menegetahui apakah penafsiran yang bersifat ilmi tidak terdapat  penafsiran Israiliyyat.  Hal ini akan dibuktikan dengan berbagai contoh-contoh penafsiran al-Qasimi.