KONSEP ILMU DALAM ISLAM DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN

Abstract

This paper attempts to describe the concept of knowledge in Islam are an integral and inherent in faith and charity. Because of all this there is the impression that the science in Islam only synonymous with tafsir, hadith and fiqh. In short, there is an attempt to divorce Islam with science and technology. In fact, Islam strongly encourages Muslims to learn any science while bring serious benefits and rewards. This was evidenced by the many verses of the Koran, as well as the primacy of a seeker Advancement described by the Prophet. in his hadiths. And what is described by al-Quran and al-Hadith embodied by the classic medieval Islamic scholars at the level applicable in all areas of life, including education. So it is no exaggeration that the future- especially during the Abbasid Caliph Harun al-Rashid and al-Makmûn- be regarded as the golden era of Muslims in various fields, including in the field of science and discovery. Actually, muslims appeared as a superpower are honored, respected, and admired by other nations in the world, as well as contribute to the development of Western civilization as we see today.   Tulisan ini mencoba mendiskripsikan konsep ilmu dalam Islam yang integral dan inheren dengan iman dan amal. Karena selama ini ada kesan bahwa ilmu dalam Islam hanya identik dengan tafsir, hadits, dan fiqih. Singkatnya, ada upaya menceraikan Islam dengan sains dan teknologi. Padahal Islam sangat mendorong umatnya untuk belajar ilmu apapun selagi mendatangkan maslahat dan manfaat. Hal itu terbukti dengan banyaknya ayat-ayat al-Qur’an, serta keutamaan seorang pencari ilmu yang diterangkan oleh Rasulullah Saw. dalam Hadits-hadits beliau. Dan apa-apa yang dijelaskan oleh al-Qur’an dan al-Hadits diejawantahkan oleh para ulama Islam klasik abad pertengahan dalam tataran aplikatif dalam semua bidang kehidupan, termasuk pendidikan. Sehingga tidaklah berlebihan kalau pada masa Bani Abbasiyah –khususnya pada masa khalifah Harun al-Rasyîd dan al-Makmûn– dikatakan sebagai masa keemasan umat Islam dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang keilmuan dan penemuan. Umat Islam benar-benar tampil sebagai adikuasa (super power) yang dihormati, disegani, dan dikagumi oleh bangsa-bangsa lain di dunia, serta ikut berkontribusi terhadap perkembangan peradaban Barat sebagaimana kita lihat sekarang.