Strengthening Indonesia's Economic Growth with Islamic and non-Islamic Macroeconomic Variable
Abstract
Abstract: This research was conducted to determine the effect of taxes, Sukuk, grants, inflation, foreign debt, total financing, and the network of Islamic bank offices on Indonesia's economic growth. Research data for each variable is monthly from 2009-2018. Data analysis variables use Error Correction Model (ECM) Test and Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH) Test with Eviews ver.10. The results showed that in the short and long term, variables taxes, Sukuk, inflation, foreign debt, total financing, and office networks of Islamic banks) affected the Indonesian economic growth. At the same time, grants have no significant effect on economic growth. For variable predictions in the next year (2019), only economic growth, grants, inflation, foreign debt, and network of Islamic bank offices can be predicted. Meanwhile, taxes, Sukuk, and total financing cannot be identified in 2019 because the variables are not significant in the ARCH analysis, so it cannot be diagnosed about future values. This result implies that the government and the community must continue to work together to manage state revenues used to fund productive projects to stimulate economic growth.Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pajak, sukuk negara, hibah, inflasi, utang luar negeri, jumlah pembiayaan dan jaringan kantor bank syariah terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Data penelitian setiap variabel berupa bulanan dari tahun 2009-2018. Uji variabel penelitian menggunakan Uji Error Correction Model (ECM) dan Uji ARCH menggunakan Eviews ver.10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka pendek maupun jangka panjang, variabel pajak, sukuk negara, inflasi, utang luar negeri, jumlah pembiayaan dan jaringan kantor bank syariah berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sedangkan variabel hibah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Untuk prediksi variabel di tahun berikutnya (tahun 2019), hanya variabel pertumbuhan ekonomi, hibah, inflasi, utang luar negeri dan jumlah jaringan kantor bank syariah yang dapat diprediksi, sedangkan pajak, sukuk negara, dan jumlah pembiayaan tidak dapat diketahui nilai perkembangannya di tahun 2019 karena variabel tersebut tidak signifikan pada analisis ARCH. Sehingga tidak dapat di diagnosa dalam bentuk ARCH untuk dilakukan forecast data agar diketahui tentang nilai di masa yang akan datang. Implikasi dari temuan ini adalah diperlukan upaya yang berkesinambungan dari pemerintah dan masyarakat dalam mengelola penerimaan negara yang dimanfaatkan untuk mendanai proyek yang produktif sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.