Urgensi pendidikan Islam dalam membentuk karakter siswa di era revolusi industri 4.0

Abstract

Artikel ini membahas tentang bagaimana pergeseran peran guru dan bagaimana pendikan Islam membentuk karakter peserta didik di tengah arus revolusi industri 4.0. Adanya pergeseran peran guru yang sebelumnya teacher centered kemudian menjadi fasilitator menyebabkan terjadinya perubahan paradigma orientasi pembelajaran menjadi student centered. Proses intraksi guru dan murid dalam membentuk karakter siswa tidak maksimal sebagaimana dalam posisi teacher centered, bisa jadi karena para guru tidak lagi leluasa atau punya ruang yang lebih. Karena itu, pergeseran ini berimplikasi pada terciptanya krisiskarakter siswa. Krisis karakter siswa belakangan ini menjadi problem serius yang rame diperbincangkan dan dihadapi oleh dunia pendidikan. Bisa jadi karena eksistensi pendidikan Agama Islam yang kental dengan pendekatan tradisional (teacher orinteded) tidak lagi dianggap solutif dalam paradigma baru student oriented untuk membentuk karakter siswa yang religius. Padahal hasil research menjelaskan bahwa keberhasilan dalam membentuk karakter siswa melalui pendidikan agama Islam selama ini diciptakan melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Kerena itu, kemampuan guru dalam menyisipkan nilai-nilai karakterdalam proses pembelajaran, baik dalam kegiatan intra-kurikuler maupun ekstrakurikuler merupakan sebuah solusi sekaligus penegasan bahwa pendidkan agama Islam merupakan salah satu cara dalam membangun karakter siswa yang religius.