UPAYA KENGURANGI KENAKALAN REMAJA MELALUI PENDEKATAN ABOLISIONESTIS PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 238 JAKARTA SELATAN

Abstract

Dalam rangka menanggulangi kenakalan remaja di sekolah, dapat dilakukan berbagai upaya oleh guru sekolah, khususnya guru yang terkait dengan bimbingan konseling. Salah satu upaya tersebut adalah cara abolisionestis, yaitu sebagai upaya  memberantas, menanggulangi kenakalan maupun  kejahatan melalui identifikasi sebab-sebab yang  memicu kemunculannya (Sudarsono, 2004: 11). SMP Negeri 238 Jakarta Selatan merupakan sekolah yang juga tak lepas dari berbagai kendala dalam pelaksanaan pendidikan, seperti kendala yang berupa kenakalan remaja. Berdasarkan catatan-catatan tentang penyimpangan perilaku siswa yang dikatogorikan sebagai kenakalan remaja, pada tahun 2015  terdapat sekitar  18 % siswa kelas VIII-1 yang melakukan tindak kenakalan, dimana 2% dianataranya adalah siswi (perempuan). 10% dari kenakalan tersebut berupa kenakalan ringan, 5% beruapa kenakalan sedang, dan 3% lainnya adalah kenakalan berat. Berdasarkan atas uraian tersebut, maka dirasa perlu untuk dilaksanakan penelitian tindakan dalam rangka memperoleh temuan tindakan yang terbaik dan paling sesuai dengan kondisi siswa dan sekolah, dengan judul “Upaya Mengurangi Kenakalan Remaja Melalui Pendekatan Abolisionestis Pada Siswa Kelas VIII-1 SMP Negeri 238 Jakarta Selatan semester-1 Tahun Pelajaran 2015-2016” Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut: (1) Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengurangi kenakalan siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 238 Jakarta Selatan dengan cara abolisionestis. (2) Besarnya penurunan angka kenakalan siswa kelas VIII-1 yang dapat dicapai dengan cara abolisionestis. Hasil penelitian ini diharapkan digunakan sebagai sumbangan informasi bagi dunia akademis dan khalayak secara umum dan lembaga pendidikan terkait dengan strategi penanggulangan kenakalan remaja yang terjadi pada siswa, menjadi masukan bagi guru tentang alternative-alternatif tindakan yang berbasis konsep psikologi pendidikan dalam rangka menurunkan angka kenakalan remaja pada siswa sekolah dan memberikan manfaat secara tidak langsung bagi siswa