MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DALAM KETERAMPILAN MENYAMPAIKAN INFORMASI DENGAN TEKNIK INFORMATION GAP PADA SISWA KELAS VIII-C SMP NEGERI 115 JAKARTA

Abstract

Keterampilan berbicara merupakan salah satu segi dalam caturtunggal keterampilan berbahasa di samping tiga keterampilan berbahasa yang lain, yaitu: keterampilan menyimak (listening skill), keterampilan membaca (reading skill), dan keterampilan menulis (writing skill). Padahal, model pembelajaran berbicara seharusnya dilakukan dengan model praktik secara langsung. Selain itu, alasan pemilihan teknik information gap pada pembelajaran menyampaikan informasi adalah karakteristik teknik information gap sangat sesuai dengan 3 indikator yang ingin dicapai pada kompetensi dasar menyampaikan informasi yang tertuang dalam standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VIII Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan pada bab pendahuluan, ada berbagai faktor yang memengaruhi mutu keterampilan berbicara siswa. Cara yang digunakan adalah dengan memberikan tanggung jawab kepada masing-masing individu. Rendahnya keterampilan berbicara siswa juga disebabkan oleh kurangnya kemauan berlatih berbicara di kelas maupun di luar kelas. Alasan yang logis adalah pendekatan tersebut berusaha mengembalikan bahwa fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Dalam penelitian ini, rumusan masalahnya adalah bagaimana perubahan perilaku belajar siswa kelas VIII-C SMP Negeri 115 Jakarta dalam menyampaikan informasi setelah diberikan tindakan pembelajaran menyampaikan informasi dengan teknik information gap? Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsi perubahan perilaku belajar siswa kelas VIII-C SMP Negeri 115 Jakarta dalam menyampaikan informasi setelah diberikan tindakan pembelajaran menyampaikan informasi dengan teknik information gap. Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini ada dua macam, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat untuk memperkaya khazanah penelitian, terutama yang berupa penelitian tindakan kelas.  Dengan demikian, setelah mengikuti pembelajaran ini siswa dapat menerapkan keterampilannya di masyarakat karena keterampilan berbicara menyampaikan informasi tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari.