PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI METODE SOSIODRAMA DI KELAS VI SDN KLENDER 16 PAGI

Abstract

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dengan tujuan memiliki mutu yang tinggi untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, berdemokrasi, dan mampu bersaing sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan semua warga negara Indonesia, dengan mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial akan mengajak siswa menuju kehidupan yang akan dijalani dengan sikap, prilaku dan tindakan dilakukan membawa budaya sendiri sehingga tidak tercabut dari budaya bangsa Indonesia. Berdasarkan syarat profesi sebagai guru tersebut, maka jelas masih banyak pendidik yang belum atau tidak sesuai dengan profesi yang dijalankannya seperti keahlian yang disyaratkan pada jenjang tertentu tetapi karena kebijakan pemerintah masih dijumpai pendidik yang belum atau tidak sesuai dengan persyaratan tersebut, dan berdasarkan masalah-masalah yang timbul inilah menggugah penulis melakukan penelitian tindakan kelas terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan di Kelas VI SDN Klender 16 Pagi dilihat dari Metode pembelajaran dalam kompetensi dasar kemampuan mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam kompetensi dasar kemampuan mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Melihat luasnya permasalahan dan untuk mengefektifkan hasil penelitian serta mengingat keterbatasan waktu, maka tidak semua faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPS dapat diteliti secara keseluruhan, maka fokus penelitian terdapat pada mata pelajaran IPS pada Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan di kelas VI SDN Klender 16 Pagi dengan menggunakan metode sosiodrama. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang akan dipecahkan adalah sesuai dengan judul peningkatan hasil belajar IPS pada perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui metode sosiodrama. Bahan catatan yang dibuat dengan prosedur tindakan kegiatan baik dalam perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi dan perbaikan pada setiap siklus menggunakan tekhnik kolaborasi antar unsur-unsur yang terkait diantaranya : guru sebagai subjek sekaligus objek penelitian, siswa, rekan sejawat dan pihak terkait lainnya.