Belajar dalam Perspektif Psikologi dan Islam
Abstract
Penelitian ini untuk mengungkap konsepsi Belajar dalam perspektif psikkologi dan Islam, belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap kegiatan penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun dilingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Teori belajar adalah teori yang pragmatik dan eklektik. Teori dengan sifat demikian ini hampir dipastikan tidak pernah mempunyai sifat ekstrim. Tidak ada teori belajar yang secara ekstrim memperhatikan siswa saja, guru saja, kurikulum saja, dan sebagainya. Penelitian ini pendekatannya melalui metode kualitatif dengan menggunakan data kepustakaan tanpa data statistik seperti pada metode kuantitatif, sehingga kegiataannya sering disebut sebagai library research. Secara umum hasil penelitian ini membuktikan bahwa pandangan kognitif melihat belajar sebagai sesuatu yang aktif. Mereka berinisiatif mencari pengalaman untuk belajar, mencari informasi untuk menyelesaikan masalah, mengatur kembali, dan mengorganisasi apa yang telah ada, sedangkan dalam perspektif Islam, belajar merupakan kewajiban bagi setiap muslim dalam rangka memperoleh ilmu dan pengetahuan sehingga dejarat kehidupannya meningkat. Hal ini dinyatakan dalam al-Qur’an surat al-Mujadilah ayat 11 “….Allah akan menginggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat ..”. Ilmu dalam hal ini tentu saja berupa pengetahuan yang relevan dengan tuntutan zaman dan bermanfaat bagi kehidupan manusia