PENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI MELALUI KEGIATAN BERCERITA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

Abstract

Basis dari pembelajaran TK adalah untuk bersosialisasi, bermain, dan bergembira. Seharusnya semua pengelola TK tahu akan hal itu, ternyata kesesuaian antara teori dan praktek tidaklah selalu berjalan dengan harmonis. Pada kenyataannya banyak lembaga TK tidak ada lagi tempat untuk bermain dan bergembira melainkan menghilangkan kegembiraan anak yakni membebani anak dengan pelajaran yang bersifat skolastik, seperti membaca, menulis, berhitung, bahkan imla/dikte. Seharusnya esensi dari pendidikan TK adalah menggerakkan otak sehingga ada keseimbangan otak kiri dan kanan yang memberi dampak prestasi luar biasa kepada anak yang akan terlihat sewaktu anak belajar di SD dan dijenjang selanjutnya. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan diskusi yang dilaksanakan peneliti pada TK Yapenda  melalui hasil tes kematangan siswa, ditemukan bahwa beberapa anak  ketika melakukan aktivitas pembelajaran selalu mengeluh dan tidak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan.  Permasalahan lain yang muncul di TK Yapenda  yaitu anak kurang berani mengekspresikan isi hatinya, selain itu anak juga kurang dibiasakan untuk beradaptasi dengan berbagai situasi yang muncul dari lingkungan baru oleh orang tua mereka sehingga timbullah rasa ketidakpercayaan diri anak untuk melakukan interaksi dengan lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri melalui kegiatan bercerita pada anak usia 5-6 tahun di TK Yapenda . Menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) maka diperoleh hasil analisis data pada pra-penelitian didapat prosentase kepercayaan diri sebesar 40,88%, sedangkan pada akhir siklus I didapat prosentase peningkatan kepercayaan diri sebesar 79,63%. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa prosentase kepercayaan diri keseluruhan anak dari pra-penelitian ke akhir siklus I mengalami peningkatan sebesar 38,75%.  Sebagaimana disampaikan pada interpretasi hasil analisis bahwa penelitian ini dikatakan berhasil jika adanya peningkatan minimal sebesar 20%, maka pada akhir siklus I ini penelitian dikatakan berhasil karena prosentase kenaikan yang dldapat sebesar 98,75% melebihi batas minimum yang telah ditentukan pereliti dan kolaborator. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penerapan kegiatan bercerita dapat meningkatkan kepercayaan diri anak usia 5-6  tahun