UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGIRIS DALAM MENULIS TEKS BERBENTUK PROCEDURE MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IX-3 SMP NEGERI 220 JAKARTA BARAT
Abstract
Penguasan materi pelajaran Bahasa Inggris dalam jenjang SMP meliputi empat keterampilan berbahasa, yaitu: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Semua itu didukung oleh unsur-unsur bahasa lainnya, yaitu: kosa tata, tata bahasa dan pronunciation sesuai dengan tema sebagai alat pencapai tujuan. Dari ke empat keterampilan berbahasa di atas, Writing (menulis) merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang dirasa sering menjadi masalah bagi siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa tentang mengungkapkan makna dalam langkah retorika dalam essai pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk procedure pada semester 2 sebanyak 60% siswa masih berada di bawah KKM (kriteria ketuntasan minimal). Permasalahan tersebut sangat menarik perhatian penulis untuk mencoba memaparkan topik analisa terhadap kemampuan siswa menulis teks berbentuk posedur melalui model pembelajaran make a match. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas IX-3 SMP Negeri 220 Jakarta Barat dengan jumlah siswa sebanyak 33 siswa. Waktu pelaksanaan pada Bulan Januari sampai dengan Maret 2015 atau pada semester-2. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan siswa untuk menyusun teks procedure, mengembangkan strategi pembelajaran dan model pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan, Siswa dapat melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan komunikasi dengan mengemukakan gagasan, pendapat dan perasaannya secara sederhana baik lisan maupun tertulis. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi/ pengamatan dan pemberian test performance siswa dengan bentuk test tulis. Dari penelitian yang telah dilaksanakan, hasil pengamatan mengindikasikan bahwa 24 dari 33 siswa (72,7%) terlihat aktif dalam proses pembelajaran. Nilai siswa hasil dari evaluasi test tulis hanya 3 orang siswa (9,1%) saja yang masih belum mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal). Nilai post test siswa berupa evaluasi individu melalui Lembar Kerja Siswa menunjukan Sebanyak 2 siswa (6,1%) mendapat nilai C ‘good’, 26 siswa (75,8%) mendapat nilai D ‘fair’, 5 siswa (15,7%) mendapat nilai E ‘poor’ Akhirnya penulis menyimpulkan berdasarkan penjelasan pada pembahasan diatas bahwa tujuan penelitian yang telah dilaksanakan mengalami keberhasilan. Dengan kata lain, impelmentasi tindakan pembelajaran melalui model pembelajaran make a match dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks berbentuk prosedur dan meningkatkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran