MENGATASI PERMASALAHAN BELAJAR SISWA KELAS XI SEMESTER 2 MELALUI KONSELING EKLEKTIF DENGAN PERILAKU ATTENDING DI SMK NEGERI 52 JAKARTA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Abstract
Penelitian ini dirancang dalam bentuk Penelitian Tindakan kelas yang direncanakan dilaksanakan dalam tiga siklus, dimana setiap siklusnya dilaksanakan dalam dua sampai tiga kali pertemuan. Adapun subyek penelitian ini adalah siswa SMKN 52 di Jakarta Timur yang terdiri dari 40 orang siswa. Tujuan teoritik penelitia tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik konseling Eklektif dengan penbdekatan attending dalam peningkatan semangat belajar, tanggung jawab siswa sebagai pelajar, mengentaskan permasalahan belajar siswa, serta meningkatkan kemampuan guru untuk membimbing siswa pada SMKN 52 Jakarta Timur Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adapun Model proses yang digunakan dalam PTK ini adalah Model Proses Siklus (Putaran/Spiral) yang mengacu pada model PTK Kemmis S, dan Mc. Taggert R yang dikutip oleh Arikunto. Adapun rancangan siklus penelitian memiliki empat tahapan kegiatan pada setiap siklusnya, yaitu (1) membuat rencana tindakan, (2) melaksanakan tindakan, (3) mengadakan pemantauan/observasi, (4) memberikan refleksi dan evaluasi untuk memperoleh sejauh mana pencapaian hasil yang diharapkan kemudian direvisi untuk melaksanakan tindakan pada siklus berikutnya (Suharsimi,2006:74). Hasil pengumpulan data, analisis data, pemeriksaan keabsahan data yang diperoleh peneliti dan guru selaku konselor melalui ketekunan pengamanan, perpanjangan keikutsertaan peneliti, triangulasi, dan reviem informan sebagai kunci (Moelong, 1995) dalam penelitian tindakan kelas siklus I, II, dan III yang dipergunakan peneliti dan guru untuk mengambil keputusan. Maka dari hasil analisis data; Hasil Observasi Kegiatan Guru dan Data Hasil Observasi Kepribadian Klien pada situs I, II, dan III diperoleh hasil 30,83 presikat kurang sekali, siklus II = 41,66 predikat kurang dan pada siklus III = 61,66 predikat sedang/cukup baik. Bimbingan Konseling terhadap tiga siswa X, Y, dan Z yang bermasalah tidak berhenti pada siklus III, tetapi masih berkelanjutan melalui upaya attending konselor selaku guru, juga peneliti sekaligus sebagai kepala sekolah memantau terus perkembangan tingkah laku klien agar klien lebih mantap untuk bertindak positif