مواقع الالتفات في سورة الكهف (دراسة بلاغية )

Abstract

Iltifaat secara bahasa adalah pergantian dari satu bentuk ke bentuk lainnya, adapun secara istilah para pakar balaghah yaitu perubahan dalam ungkapan bicara dari satu sisi ke sisi lainnya dari berbagai segi atau tiga hal pembicaraan: ((pembicara – pendengar – dan yang tidak hadir)) sedangkan dalam kenyataanya mengikuti pembicaraan membutuhkan kelanjutan dalam ungkapan yang sesuai dengan beberapa cara pilihan tanpa memperhatikan pergantiannya. Ada beberapa istilah yang tersebar tentang iltifaat, diantaranya: ((as-sharf)), ((al-‘aduul)), ((al-inshiraaf)), ((at[talawwun)), ((mukhalafatu muqtadha dzaahir)), ((syajaa’atul arabiyah)) dan sebagainya. Penelitian ini berdasarkan studi analisis balaghah dalam surat Al-Kahfi dari pola kalimat iltifaat. Maka peneliti membatasi latar belakang pembahasan ini, apa sajakah posisi iltifaat dalam surat Al-Kahfi secara studi balaghah? Dan apa saja penafsirannya dari ayat-ayat iltifat dalam surat Al- Kahfi? Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwasanya bidang iltifaat dalam surat Al-Kahfi ada enam, yang pertama: di bidang shiyagh ada lima macam: 1) mabniy lil-majhul – mabniy lil-ma’lum dalam ayat 31{يُحَلَّوْنَ – يَلْبَسُوْنَ}, 2) mudhari’ – maadhi dalam tiga ayat, ayat 47 {نُسَيِّرُ – حَشَرْنَا}, ayat 49 {يَقُوْلُوْنَ – وَجَدُوْا}, ayat 56 {يُجَادِلُوْا – اِتَّخَذُوْا}, 3) antara dua shigat fi’il dalam ayat 78 -82 {تَسْتَطِعْ – تَسْطِعْ}dan ayat 97 {اسْطَاعُوْا – اسْتَطَاعُوْا}. Yang kedua: di bidang ‘adad ada tiga macam: 1) tatsniyah – ifrad dalam ayat 33-35 {الجَنَّتَيْنِ – أُكُلَهَا}, 2) jama’ – ifrad dalam ayat 50 {هُمْ –عَدُوٌّ} , ayat 56 {نُرْسِلُ – آيَاتِي}, ayat 100 -101 {عَرْضُنَا – ذِكْرِي}, 3) ifrad – jama’ dalam ayat 102 {دُوْنِي – أَنَا}. Ketiga: di bidang dhamair ada dua macam, 1) ghaibah – takallum dalam ayat 13 {بِرَبّهِمْ – زِدْنَا}, dan ayat 52  {يَقُوْلُ – جَعَلْنَا}, 2) takallum – ghaibah dalam ayat 21 {أَعْثَرْنَا – وَعْدَ اللهِ}, dan ayat 45{أَنْزَلْنَا – كَانَ اللهُ}. Keempat: di bidang adawaat (ada satu macam, 1) ziyadatul adaat dalam ayat 22 {سَبْعَةٌ وَثَامِنُهُمْ}. Kelima: di bidang al-bina an-nahwiy ada satu macam, 1) tahawwul fil isnad dalam ayat 79-82 {فَأَرَدْتُ – فَأَرَدْنَا – فَأَرَادَ رَبُّكَ} , keenam: di bidang mu’jam ada tiga macam, 1) dalam ayat 16 {اللهُ – رَبُّكُمْ}, dan ayat 24 {اللهُ – رَبُّكَ}, 2) dalam ayat 17{تَزَاوَرَ – تَقْرِضُهُمْ} , 3) dalam ayat 52 {نَادُوْا – دَعَوْا}.