Pengaruh Kepribadian dan Attachment Terhadap Emotional Eating Pada Remaja di Tangerang Selatan

Abstract

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa ada kecenderungan remaja untuk makan berlebihan dalam rangka mengatasi emosi negatif. Fenomena ini disebut emotional eating, di mana individu makan untuk mengisi kebutuhan emosional. Jika itu menjadi berlebihan, makan akan menjadi masalah bagi individu itu sendiri. Penelitian ini meneliti munculnya emotional eating pada remaja karena mereka rentan terhadap pengalaman emosional. Kepribadian dan keterikatan dianggap sebagai prediktor untuk emotional eating pada remaja. Data dari 328 remaja diambil untuk membuktikan pengaruh tersebut. Penelitian ini menunjukkan hasil yang sangat berbeda dari temuan sebelumnya.