Pengaruh kecerdasan emosi dan dukungan sosial terhadap resiliensi mahasiswa perantau uin syarif hidayatullah jakarta.

Abstract

Menjadi mahasiswa perantau bukan hal yang mudah, mahasiswa perantau sulit mengatasi ketidak nyamanan dan penyesuaian diri dengan lingkungan baru dikarenakan tidak memiliki resiliensi. Hal itu menunjukkan bahwa resiliensi harus dimiliki oleh setiap individu guna mengatasi kesulitan yang terjadi pada mahasiswa perantau. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi resiliensi, diantaranya adalah kecerdasan emosi dan dukungan sosial. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh kecerdasan emosi (kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi emapti dan keterampilan sosial) dan dukungan sosial (dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi dan dukungan kelompok) terhadapa resiliensi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 200 mahasiswa perantau. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrument dalam penelitian ini merupakan adaptasi dari skala Connor & Davidson Resiliensi Scale. Sedangkan skala pada aspek kecerdasan emosi dan dukungan sosial dikembangkan sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek kecerdasan emosi dari Goleman (2005) dan aspek dukungan sosia dari teori Sarafino (1998). Analisis data penelitian menggunakan regresi berganda dengan menggunakan program SPSS versi 16.0.Sedangkan untuk menguji validitas konstruk menggunakan LISREL 8.70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosi dan dukungan sosial secara signifikan mempengaruhi resiliensi dengan kontribusi sebesar 51.4%.dari sepuluh variabel yang diteliti, ada enam dimensi yang berpengaruh signifikan terhadap resiliensi, yaitu kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, keterampilan sosial, dukungan emosional dan dukungan informasi