Religious Spirituality in a Time of Pandemic; Strategies for Strengthening Diversity in FIS UNJ Students
Abstract
Melandanya virus Covid-19 ke berbagai penjuru dunia tak terkecuali Indonesia membuat berbagai gerak dan aktivitas menjadi terbatas, termasuk beribadah, MUI berijtihad dengan mengeluarkan fatwa tentang pelaksanaan ibadah di masa pandemi Covid-19 ini. Namun, hal tersebut menuai pro dan kontra. Fenomena inilah yang menjadi objek kajian tulisan ini. Penelitian ini bermaksud menguraikan sikap keberagamaan mahasiswa muslim FIS UNJ di tengah wabah corona virus desease 2019 (COVID-19). Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. yang digunakan untuk mencari keterangan atas aspek-aspek dan argumentasi sebab akibat serta analisis studi kasus yang ada. Konflik internal umat Islam dalam saat ini, didasarkan kepada kesalahpahaman dalam memahami fatwa MUI No. 14 tahun 2020. Sebenarnya, sangatlah jelas bahwa MUI tidak semena-mena dan tidak memukul rata, dalam artian MUI tidak melarang dan meniadakan, hanya saja mengganti shalat berjama’ah di masjid dengan shalat munfarid di rumah masing-masing. Dari hasil survei kepada mahasiswa FIS UNJ disimpulkan bahwa mereka tidak mengalami kesulitan ibadah selama pandemi dan dominan dari mahasiswa FIS UNJ setuju dengan fatwa MUI meski terdapat beberapa saran terhadap fatwa tersebut.