IMPLEMENTASI METODE BAYANI, BURHANI, TAJRIBI DAN ‘IRFANI DALAM STUDI FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Abstract
Dalam kajian epistemologi Islam, sumber segala ilmu adalah Allah. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya ayat-ayat Alquran yang menyatakan Allah sebagai pengajar atau guru. Menurut para ilmuwan Muslim, yang dikemukakan para filsuf Barat menyangkut cara-cara memperoleh pengetahuan tidak selengkap yang diinformasikan Allah dalam Alquran.Terdapat empat metode ilmiah yang diakui dalam dunia intelektual Islam, yaitu metode bayani (tafsir/takwil), metode burhani (logis), metode tajribi (observasi dan experiment) dan metode ‘irfani (intuisi).Metode bayanidigunakanoleh kaum mufasir untuk menggali ilmu dalam Alquran dan hadis, metode burhaniditerapkan kaum filsuf untuk memahami objek-objek non-fisik, metode tajribi diterapkan saintis untuk mengkaji objek-objek fisik dan metode ‘irfani diterapkan oleh sufi untuk menyaksikan objek-objek non-fisik.Metode bayani adalah metode yang menggunakan teks dalam memperoleh ilmu pengetahuan.Pertama, Epistemologi keilmuan dalam Islam jauh lebih lengkap daripada epistemologi dalam keilmuan Barat.Kedua, pendekatan-pendekatan keilmuaan yang digagas dan mulai dipraktekkan umat Islam belakangan ini seperti integrasi keilmuaan, integrasi-interkoneksi, pohon ilmu, transdisipliner merupakan kelanjutan dari sejarah epistemologi keilmuan di zaman keemasan Islam. Ketiga, terjadi ketimpangan umat Islam dalam menggunakan keempat epistemologi keislaman dalam menyikapi ilmu.Sehingga umat Islam sangat kaya dengan teks-teks keagamaan namun tertinggal dalam bidang ilmu-ilmu alam, sosial dan humaniora kontemporer.