MUSYKIL I’RAB AL-QURAN AL-KARIM WA GHARIBUHU

Abstract

Musykil i’rab al-quran secara leksikal berarti merupakan kesalahan-kesalahan perubahan yang terjadi pada akhir kata baik secara lafazh atau taqdirnya pada kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Dilihat pada beberapa contoh dari ayat al-quran memang secara zhahirnya seolah-olah terdapat kesalahan di dalam i’rab, seperti kata “washhabiriina” di dalam al-quran surah Al-Baqarah ayat 177 dan kata “’asyarah” di dalam al-quran surah al-Baqarah ayat 196. Namun jika ditelusuri sebenarnya tidak ada terdapat kesalahan i’rab pada ayat al-quran tersebut. Begitupun dengan Gharib al-quran, ialah kata yang sifatnya jauh atau samar dari kepahaman. Gharib al-quran merupakan ilmu al-quran yang membahas mengenai arti kata dari kata-kata yang ganjil dalam al-quran yang tidak biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari. Seperti kata “bishshabri” di dalam al-quran surat al-Baqarah ayat 45. Gharib al qur’an terbagi menjadi dua, yaitu; 1) hal yang jauh makananya serta samar, yang hanya dapat dipahami setelah melalui proses pemikiran yang dalam, dan 2) perkataan seseorang yang rumahnya jauh dari kabilah Arab sehingga jika kalimat tersebut diungkapkan kepada kita (orang non Arab) maka otomatis kita langsung menganggapnya aneh. Adapun hikmah musykil i’rab dan gharib al-quran al-Karim ini adalah mengundang tumbuhnya penalaran ilmiyah, mengambil perhatian umat, dan memperoleh keyakinan terhadap eksistensi al qur’an sebagai kalam Allah.